• 09.00 s.d. 18.00

Masalah Ekonomi –Pengertian, Aliran Modern, Aliran Klasik

Quipperian, belajar Ekonomi memang enggak ada habisnya, nih. Tidak hanya untuk kehidupan sehari-hari saja, tetapi ternyata ekonomi pun sangat berperan penting dalam jalannya suatu negara. Buktinya, sampai ada masalah ekonomi yang harus diperhatikan negara dan harus kamu pelajari saat ini.

Nah, kali ini Quipper Blog mau membahas tentang masalah ekonomi, nih. Apa sih itu masalah ekonomi? Apa saja jenis-jenisnya dan seperti apa masalah ekonomi yang ada di Indonesia? Langsung saja yuk, cuss simak penjabarannya di bawah ini.

Pengertian Masalah Ekonomi

Sebenarnya, inti dari masalah ekonomi yaitu terbatasnya sumber daya dibandingkan dengan kebutuhan manusia yang bermacam-macam dan tidak terkendali. Adanya kebutuhan yang semakin rumit dalam masyarakat menimbulkan ketergantungan sosial yang kian tinggi.

Akhirnya, yang terjadi ialah muncul dampak negatif perubahan sosial yang lama-lama berubah jadi fenomena sosial yang buruk. Nah, ada 2 jenis masalah ekonomi nih, Quipperian. Ada masalah ekonomi klasik dan masalah ekonomi modern. Yuk, langsung saja simak pembahasan tentang keduanya di bawah ini.

Masalah Ekonomi Modern

Permasalahan ekonomi modern berfokus pada what, how, dan for whom.

Barang apa yang diproduksi dan berapa banyak? (What)
Quipperian, tentu saja manusia tidak mungkin memproduksi semua barang yang dibutuhkan. Kenapa? Karena adanya keterbatasan sumber daya yang disediakan oleh alam kita. Nah, untuk mengatasi hal tersebut, manusia harus pandai dalam membuat prioritas barang apa saja yang akan diproduksi dan berapa jumlah yang sesuai.

Bagaimana cara memproduksi? (How)
Dalam proses produksi, pemilihan cara dan teknologi yang dipakai sangatlah penting. Pertimbangan teknologi modern atau padat modal maupun teknologi manual atau padat karya tentu harus melalui proses penghitungan yang detail. Hal ini agar di kemudian hari tidak ditemukan banyak kerugian seperti ketidakefektifan maupun pemborosan.

Untuk siapa barang diproduksi? (For Whom)
Sebenarnya hal ini sama seperti masalah ekonomi klasik: distribusi. Masalah ekonomi yang satu ini menyangkut pasar mana yang dibidik, didasarkan pada penghasilan, daerah, gender, atau sisi usia.

Masalah Ekonomi Klasik

Nah, sebelum masalah ekonomi modern muncul, sekitar tahun 1870-an, banyak para ahli yang mencetuskan teori ekonomi klasik yang dipelopori oleh Adam Smith karena kondisi saat itu. Masalah ekonomi klasik mencakup proses produksi, distribusi, dan konsumsi.

Proses produksi
Dalam masalah ekonomi klasik, proses produksi jadi salah satu hal yang penting. Proses ini berkaitan dengan pembuatan barang atau jasa yang dibutuhkan konsumen. Adanya masalah ekonomi dalam proses produksi ialah tentang jumlah barang yang tersedia dan besarnya kebutuhan masyarakat.

Distribusi
Selanjutnya, masalah ekonomi klasik kedua ialah distribusi atau penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Pada realitanya, barang atau jasa yang makin langka dan makin dibutuhkan masyarakat, harganya pun akan semakin tinggi. Sehingga terkadang para distributor melakukan hal ini guna mengontrol dan mengatur kebijakan agar mendapatkan untung sebanyak-banyaknya.

Konsumsi
Masalah yang terakhir berkaitan dengan konsumsi. Dalam hakikatnya, masyarakat memiliki peran penting dalam proses konsumsi meskipun tidak melulu barang atau jasa dikonsumsi oleh masyarakat.

Maka, apa yang dilakukan konsumen menjadi tolok ukur dalam jumlah barang atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan. Masalah muncul ketika perusahaan tidak bisa memahami apa atau seberapa banyak jumlah yang akan diproduksi seterusnya.

Masalah Ekonomi di Indonesia

Quipperian, melansir dari nasional.kontan.co.id, berikut ini 10 permasalahan ekonomi di Indonesia yang harus diperhatikan oleh Pemerintah:

Pentingnya memperbaiki kuantitas dan kualitas pertumbuhan ekonomi.

Daya beli stagnan di tengah inflasi yang cenderung rendah.

Kalah dalam bersaing.

Dilema pertumbuhan ekonomi vs impor.

Deindustrialisasi terjadi lebih cepat.

Logistik menghambat berkembangnya perdagangan.

Euforia dan ketidaksiapan rakyat Indonesia dengan revolusi 4.0.

Kinerja pajak rendah dan rasio utang yang meningkat.

Dana desa yang bermasalah.

Inkonsistensi kebijakan subsidi energi.

 


 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved