Volatilitas adalah istilah yang kerap digunakan di industri
keuangan. Biasanya, volatilitas digunakan untuk menggambarkan perubahan besar
baik naik ataupun turunnya kondisi harga aset keuangan secara khusus, dalam
periode waktu tertentu. Pengertian Volatilitas Volatilitas adalah ukuran statistik yang digunakan untuk
menunjukkan penyebaran imbal hasil sekuritas atau indeks pasar tertentu.
Biasanya, kian besar volatilitas menunjukkan kian besar risiko dari sebuah
produk atau aset investasi. Atau bisa dikatakan, volatilitas adalah indikator yang
digunakan untuk menunjukkan stabilitas pasar keuangan. Volatilitas juga bisa dipahami sebagai market mood. Mengapa
demikian? Alasannya, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ketika
volatilitas tinggi terjadi penurunan atau kenaikan harga-harga secara tajam.
Sementara ketika volatilitas rendah, artinya kondisi pasar keuangan cenderung
sedang tenang, baik pembeli dan penjual tidak sedang mendominasi perdagangan.
Di pasar sekuritas, volatilitas adalah istilah yang kerap diasosiasikan dengan
perbuahan besar yang terjadi di kedua arah. Misalnya saja, ketika indeks saham mengalami kenaikan dan
penurunan lebih dari satu persen pada satu periode waktu yang cenderung
singkat, maka bisa dikatakn pasar saham sedang volatil atau mengalami
volatilitas. Biasanya, volatilitas dihitung oleh investor dengan
mempertimbangkan harga di masa lalu, atau melakukan perhitungan secara
historis. Volatilitas sering dihitung menggunakan varians dan deviasi standar.
Deviasi standar sendiri adalah akar kuadrat dari varian. Penyebab Terjadinya Volatilitas Lalu apa yang menyebabkan terjadinya volatilitas? Ada banyak
hal yang menyebabkan volatilitas di pasar keuangan. Volatilitas bisa saja
disebabkan oleh bencana alam, faktor ekonomi dan politik, kinerja perusahaan,
atau faktor industri dan sektor. Untuk faktor ekonomi dan politik, hal ini dikarenakan
pemerintah memiliki peran utama dalam memengaruhi kondisi pasar. Setiap
kebijakan yang dibuat oleh pemerintah, undang-undang yang baru disepakati oleh
DPR, bisa memberikan pengaruh pada kondisi pasar keuangan. Pidato kepresidenan
hingga pemilu pun bisa menjadi faktor pemicu volatilitas di pasar. Selain itu,
data-data perekonomian seperti data inflasi, pertumbuhan ekonomi atau laju PDB
yang diumumkan secara kuartalan, juga bisa memengaruhi kinerja pasar. Di sisi
lain, peristiwa spesifik yang terkait dengan industri atau sektor tertentu juga
bisa menyebabkan volatilitas. Misalnya, untuk di sektor minyak dan gas, terjadi
peristiwa cuaca besar di daerah penghasil minyak yang penting dapat menyebabkan
harga minyak naik. Akibatnya, harga saham perusahaan yang terkait dengan
distribusi minyak bisa naik, yang diharapkan akan diuntungkan, sementara harga
perusahaan yang memiliki biaya minyak tinggi dalam bisnisnya bisa turun.
sumber: https://money.kompas.com/read/2021/11/01/185604226/apa-itu-volatilitas-pengertian-dan-penyebabnya?page=all#page2 |