• 09.00 s.d. 18.00

ISTILAH upskilling di dalam dunia pendidikan sudah cukup dikenal. Demikian juga di pemerintahan dan perusahaan. Lalu, apakah sesungguhnya yang dimaksud dengan istilah yang satu ini? Bagaimana melakukan upskilling dan apa pula manfaatnya? Inilah tiga hal utama yang akan menjadi pokok bahasan pada artikel ini. Secara umum istilah ini mengacu pada peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Dengan kata lain, upskiling dipahami sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan karyawan melalui proses pelatihan. Ada juga yang memandang upskiling dari sisi professional development sehingga karyawan bisa memberikan kontribusi lebih besar lagi kepada perusahaan tempatnya bekerja. Karyawan yang telah diberikan pelatihan diharapkan akan membawa perusahaan semakin maju di tengah persaingan global dan pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Bagaimana upskiling dilakukan? Upskiling biasanya dilakukan melalui progam peningkatan sumber daya manusia perusahaan atau lembaga.

Perusahaan yang besar dan maju pada umumnya memiliki program khusus untuk meningkatkan kualitas sumber daya karyawannya. Program ini bisa dilaksanakan dan dibiayai perusahaan. Bisa dilaksanakan di perusahaan setempat, bisa pula dilakukan di luar perusahaan dengan menghadirkan tenaga ahli di bidangnya. Perusahaanlah yang memfasilitasi segala keperluan pelatihan ini, termasuk di dalamnya membayar coach atau mentor yang ditunjuk untuk itu. Saat ini, terdapat cukup banyak lembaga yang didirikan untuk membantu meng-upgrade kualitas sumber daya manusia di berbagai bidang, sesuai dengan permintaan dan core business perusahaan. Di samping itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia ini bisa juga dilakukan oleh karyawan secara mandiri. Inisiatif upskiling sepenuhnya ada pada karyawan. Mungkin ia memilih mengikuti workshop, seminar, kursus, diklat, dan sejenisnya yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas diri. Semua ini dilakukan dengan dasar pemikiran agar yang bersangkutan bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan di bidang yang digeluti atau diminatinya. Ada banyak pilihan upskiling yang bisa diambil. Misalnya, peningkatan kemampuan mengoperasikan teknologi komputer seperti microsoft office, data science, machine learning, dan artificial intelligence. Selain itu, bisa pula memilih keahlian di bidang risk management, public speaking, marketing atau peningkatan kemampuan bahasa asing. Terdapat banyak pilihan pelatihan sesuai dengan kebutuhan dan peminatan. Dan, tidak sulit untuk menemukan lembaga yang menyediakan pelatihan dimaksud. Bahkan, beberapa perguruan tinggi menyediakan berbagai jenis short course seperti itu.

 

Manfaat upskilling

Lalu, apa saja manfaat upskiling itu bagi karyawan dan perusahaan? Berikut ini disampaikan lima manfaat utama yang dipetik dari pelatihan tersebut. Pertama, meningkatkan kepercayaan diri. Dengan peningkatan kualitas yang dimiliki, karyawan akan merasa percaya diri (self-confidence) dalam menangani pekerjaannya. Kedua, mengurangi kesalahan dalam bekerja. Semakin terampil seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya, maka hasilnya semakin baik. Karyawan yang kompeten akan mampu menerapkan asas efisiensi dan efektivitas dalam pekerjaannya. Sebaliknya, jika mereka tidak menguasai dengan baik bidang tugasnya, kemungkinan terjadinya kesalahan sangatlah besar. Ada unsur trial and error di sini. Hasilnya, terjadi banyak kesalahan yang berujung pada pemborosan sumber daya. Ketiga, meningkatkan kepuasan kerja. Karyawan yang memiliki kemampuan memadai dalam bidang tugasnya cenderung merasa puas terhadap proses dan hasil kerjanya. Dengan keterampilan atau keahlian yang dimiliki, ia bisa menangani pekerjaan dengan kualitas yang baik, bahkan sangat baik.

Keempat, memperkuat motivasi kerja. Dengan keahlian yang didapat dari pelatihan, karyawan akan merasa termotivasi untuk segera mewujudkan keahlian barunya ke dalam dunia kerja. Ini benar-benar bisa menjadi self motivation bagi karyawan. Ia merasa yakin dan mantap pada kemampuan dirinya dalam mengerjakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Motivasi kerjanya menyala-nyala karena dimotivasi oleh keahlian atau keterampilan baru yang sudah dimilikinya. Jangan lupa, motivasi kerja adalah bagian terpenting dalam mencapai produktivitas. Kelima, membangun loyalitas karyawan. Salah satu motif utama karyawan dalam bekerja adalah mendapatkan kesempatan untuk belajar. Orang yang memiliki semangat untuk maju akan melihat apakah perusahaan yang dimasukinya ada program upskiling bagi karyawannya atau tidak. Tidak hanya gaji yang menjadi pertimbangan, kesempatan untuk belajar dan pemenuhan kebutuhan untuk berprestasi juga menjadi faktor pendorong yang besar.

 

Sumber:

https://money.kompas.com/read/2022/05/24/132345526/upskilling-itu-penting-ini-alasannya?page=4

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved