ISTILAH upskilling di dalam dunia pendidikan sudah cukup dikenal.
Demikian juga di pemerintahan dan perusahaan. Lalu, apakah sesungguhnya yang
dimaksud dengan istilah yang satu ini? Bagaimana melakukan upskilling dan apa
pula manfaatnya? Inilah tiga hal utama yang akan menjadi pokok bahasan pada
artikel ini. Secara umum istilah ini mengacu pada peningkatan kualitas sumber
daya manusia melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Dengan kata
lain, upskiling dipahami sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan karyawan
melalui proses pelatihan. Ada juga yang memandang upskiling dari sisi
professional development sehingga karyawan bisa memberikan kontribusi lebih
besar lagi kepada perusahaan tempatnya bekerja. Karyawan yang telah diberikan
pelatihan diharapkan akan membawa perusahaan semakin maju di tengah persaingan
global dan pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Bagaimana
upskiling dilakukan? Upskiling biasanya dilakukan melalui progam peningkatan
sumber daya manusia perusahaan atau lembaga. Perusahaan yang besar dan maju pada umumnya memiliki program khusus
untuk meningkatkan kualitas sumber daya karyawannya. Program ini bisa
dilaksanakan dan dibiayai perusahaan. Bisa dilaksanakan di perusahaan setempat,
bisa pula dilakukan di luar perusahaan dengan menghadirkan tenaga ahli di
bidangnya. Perusahaanlah yang memfasilitasi segala keperluan pelatihan ini,
termasuk di dalamnya membayar coach atau mentor yang ditunjuk untuk itu. Saat
ini, terdapat cukup banyak lembaga yang didirikan untuk membantu meng-upgrade
kualitas sumber daya manusia di berbagai bidang, sesuai dengan permintaan dan
core business perusahaan. Di samping itu, peningkatan kualitas sumber daya
manusia ini bisa juga dilakukan oleh karyawan secara mandiri. Inisiatif
upskiling sepenuhnya ada pada karyawan. Mungkin ia memilih mengikuti workshop,
seminar, kursus, diklat, dan sejenisnya yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas diri. Semua ini dilakukan dengan dasar pemikiran agar yang
bersangkutan bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan di bidang yang digeluti
atau diminatinya. Ada banyak pilihan upskiling yang bisa diambil. Misalnya,
peningkatan kemampuan mengoperasikan teknologi komputer seperti microsoft
office, data science, machine learning, dan artificial intelligence. Selain
itu, bisa pula memilih keahlian di bidang risk management, public speaking,
marketing atau peningkatan kemampuan bahasa asing. Terdapat banyak pilihan
pelatihan sesuai dengan kebutuhan dan peminatan. Dan, tidak sulit untuk
menemukan lembaga yang menyediakan pelatihan dimaksud. Bahkan, beberapa
perguruan tinggi menyediakan berbagai jenis short course seperti itu.
Manfaat
upskilling Lalu, apa saja manfaat upskiling itu bagi karyawan dan perusahaan?
Berikut ini disampaikan lima manfaat utama yang dipetik dari pelatihan
tersebut. Pertama, meningkatkan kepercayaan diri. Dengan peningkatan kualitas
yang dimiliki, karyawan akan merasa percaya diri (self-confidence) dalam
menangani pekerjaannya. Kedua, mengurangi kesalahan dalam bekerja. Semakin
terampil seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya, maka hasilnya semakin baik.
Karyawan yang kompeten akan mampu menerapkan asas efisiensi dan efektivitas
dalam pekerjaannya. Sebaliknya, jika mereka tidak menguasai dengan baik bidang
tugasnya, kemungkinan terjadinya kesalahan sangatlah besar. Ada unsur trial and
error di sini. Hasilnya, terjadi banyak kesalahan yang berujung pada pemborosan
sumber daya. Ketiga, meningkatkan kepuasan kerja. Karyawan yang memiliki
kemampuan memadai dalam bidang tugasnya cenderung merasa puas terhadap proses
dan hasil kerjanya. Dengan keterampilan atau keahlian yang dimiliki, ia bisa
menangani pekerjaan dengan kualitas yang baik, bahkan sangat baik. Keempat, memperkuat motivasi kerja. Dengan keahlian yang didapat dari
pelatihan, karyawan akan merasa termotivasi untuk segera mewujudkan keahlian
barunya ke dalam dunia kerja. Ini benar-benar bisa menjadi self motivation bagi
karyawan. Ia merasa yakin dan mantap pada kemampuan dirinya dalam mengerjakan
tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Motivasi kerjanya
menyala-nyala karena dimotivasi oleh keahlian atau keterampilan baru yang sudah
dimilikinya. Jangan lupa, motivasi kerja adalah bagian terpenting dalam
mencapai produktivitas. Kelima, membangun loyalitas karyawan. Salah satu motif
utama karyawan dalam bekerja adalah mendapatkan kesempatan untuk belajar. Orang
yang memiliki semangat untuk maju akan melihat apakah perusahaan yang
dimasukinya ada program upskiling bagi karyawannya atau tidak. Tidak hanya gaji
yang menjadi pertimbangan, kesempatan untuk belajar dan pemenuhan kebutuhan
untuk berprestasi juga menjadi faktor pendorong yang besar.
Sumber:
https://money.kompas.com/read/2022/05/24/132345526/upskilling-itu-penting-ini-alasannya?page=4 |