USAHA SAPI POTONG
SANGAT MENJANJIKAN Daging sapi bagi
masyarakat Indonesia masih menjadi barang mahal. Mahalnya harga daging di
pasaran berdampak pada kenaikan inflasi. Guna menekan angka inflasi, salah satu
upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan produksi sapi. Untuk itu
diperlukan tempat pembibitan sapi yang lebih banyak. Usaha pembibitan sapi
potong adalah usaha untuk memperoleh bibit berkualitas penyediaan sapi potong
yang akan digunakan sebagai sumber konsumsi manusia. Pengembangan usaha ini
membutuhkan koordinasi dan kerjasama sinergis antara pemerintah,stakeholders terkait,
dan masyarakat/peternak. Perkembangan populasi
sapi di tanah air terus bertambah seiring pertumbuhan penduduk. Hal ini
berujung pada impor sapi dari luar negeri. Untuk mengurangi impor daging,
masyarakat diharapkan dapat mendukung program pemerintah dalam upaya
meningkatkan populasi sapi menuju swasembada daging sapi untuk kebutuhan
rakyat. Dengan demikian dapat melengkapi kebutuhan sapi nasional dan pemerataan
ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat petani ternak. Demikian disampaikan
Bupati Demak, HM. Natsir dalam kunjungan kerjanya meninjau pembangunan
bidang peternakan di Desa Brambang Kecamatan Karangawen, Selasa (25/7). Di Kabupaten Demak
sendiri saat ini mulai digalakkan pengembangbiakan sapi putih/lokal yaitu sapi
brahman dan peranakan ongole untuk menyediakan calon indukan yang
berkualitas. Dengan adanya pos perbibitan di Desa Brambang tersebut diharapkan
pengembangbiakan ternak sapi potong dapat lebih terbina dan terawasi oleh
pemerintah. Mulai dari administrasi kelembagaan, pelaksanaan recording/pencatatan,
pemilihan bibit, metode perkawinan, serta manajemen pemeliharaan. Agar berat
badan ternak sapi meningkat maksimal diperlukan bahan pakan tambahan selain
rumput berkualitas tinggi. Pemberian pakan tambahan ini dapat dilakukan dengan
memanfaatkan limbah pertanian dan sumber daya alam yang ada. “Saya minta pos
perbibitan ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Jaga kebersihan lingkungan
pos perbibitan ini sehingga ketersediaan bibit sapi potong yang berkualitas
serta berkesinambungan dapat terpenuhi. Kelola limbah yang dihasilkan sapi
dengan maksimal, jadikan biogas dan kompos,” katanya. Sementara itu Kepala
Dinas Pertanian dan Pangan Ir. Wibowo, MM menyampaikan bahwa saat ini jumlah
populasi ternak besar di wilayah Demak tergolong sangat rendah yaitu 3700 sapi
dan 4000 kerbau, sedangkan wilayah Demak sangat berpotensi untuk
perkembangbiakan ternak tersebut. Hal ini dikarenakan lahan pertanian yang
sangat luas sehingga menghasilkan limbah pertanian seperti jerami dan batang
jagung dalam jumlah besar yang bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak. “Untuk itu pemerintah
memberikan stimulasi kepada masyarakat berupa pembuatan pos perbibitan di
beberapa tempat di wilayah Demak salah satu yang berhasil berkembang adalah di
Desa Brambang ini. Awalnya pemerintah daerah memberikan 10 ekor sapi, setelah
dikelola oleh kelompok tani lembu aji sekarang sudah berkembang menjadi 109
ekor sapi. Sapi potong yang satu ekornya bisa mencapai harga 28 juta ini
merupakan hasil inseminasi antara sapi brahman dengan simental sehingga
menghasilkan bibit sapi yang unggul,” imbuhnya. Dengan stimulasi seperti
ini, diharapkan tingkat perekonomian masyarakat Demak bisa meningkat. Pada kesempatan tersebut
Bupati dengan didampingi Wakil Bupati Djoko Sutanto dan Kadinpertan
menandatangani prasasti sebagai tanda peresmian pos perbibitan ternak sapi
potong Desa Brambang Kecamatan Karangawen. Bupati juga menyerahkan alat dan
sarana pos perbibitan serta hadiah kepada juara 1,2,3 lomba kelompok ternak
tingkat kabupaten berupa uang pembinaan masing-masing sebesar 4 juta rupiah, 2
juta rupiah dan 1 juta rupiah.
|