Pertumbuhan Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia semakin bertambah setiap tahunnya.
Menurut data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, saat ini
pelaku UMKM di Tanah Air mencapai angka 60 juta. Jumlah tersebut diprediksi
terus bertambah seiring dengan kemajuan teknologi dan potensi sumber daya
manusia yang semakin berkembang. Tingginya pertumbuhan UMKM memberikan angin segar bagi
perekonomian di Indonesia, salah satunya dengan berhasil membuka banyak
lapangan kerja baru. Namun bukan berarti pertumbuhan pesat tersebut lepas dari
permasalahan. Berbagai permasalahan UMKM yang ada justru membuatnya kalah
bersaing, jalan di tempat, hingga gulung tikar. Salah satu permasalahan yang
dihadapi UMKM adalah masih banyaknya pelaku UMKM yang masih gagap teknologi. Gagap teknologi merupakan
istilah atau sebutan bagi individu yang tidak tahu-menahu tentang kemajuan
teknologi serta tidak bisa mengoperasikannya. Kondisi gagap teknologi ini bisa
disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya kondisi ekonomi, kondisi
lingkungan, lokasi wilayah, dan lain sebagainya. Kaitannya antara gagap
teknologi dengan permasalahan UMKM yaitu perkembangan teknologi yang terjadi
sekarang ini melahirkan geliat ekonomi digital yang justru membawa banyak
manfaat bagi pelaku UMKM, tidak hanya dalam memasarkan produknya tetapi juga
memudahkan proses produktivitas para pelaku UMKM. Kehadiran saluran marketplace dan
media sosial membuka peluang bagi pelaku UMKM dalam mengenalkan produk mereka
ke ranah yang lebih luas. Selain itu, produktivitas pegiat UMKM semakin lebih
mudah dan efisien berkat adanya perkembangan teknologi, mulai dari melakukan
pembukuan secara digital, membayar pajak melalui sistem aplikasi, dan
lain-lain. Seperti yang sudah
disebutkan di atas, salah satu faktor yang menjadi kendala adalah tidak
meratanya penyebaran informasi di Tanah Air yang menyebabkan munculnya
virus gaptek ini. Selain itu, generation gap antara
pelaku UMKM yang diwakilkan oleh generasi X dan pelaku UMKM dari generasi
milenial melahirkan jarak soal permasalahan UMKM ini.
Ada baiknya pelaku UMKM
di usia muda turut mengajarkan atau memberikan penyuluhan terkait teknologi
terkini terhadap pelaku UMKM di usia senior. Mereka yang lebih tua juga diharapkan
tidak segan untuk bertanya mengenai update terkini di dunia bisnis. |