Banyak orang ingin memulai investasi saham, namun tidak tahu
caranya. Hal pertama yang selalu dipikirkan adalah persoalan modal. Namun
karena mengkhawatirkan modal investasi saham yang besar, jadi takut untuk
melakukannya. Sehingga investasi saham hanya menjadi wacana yang tak kunjung
terealisasi. Zaman sekarang, investasi saham bisa dimulai dari Rp 100.000. Begini
cara memulai investasi saham bagi pemula, seperti dikutip dari Cermati.com: 1.
Kenali dulu apa itu investasi saham Investasi saham adalah kegiatan penanaman modal
berupa pembelian saham (surat berharga) perusahaan. Dengan membeli saham
perusahaan, kamu menjadi pemilik perusahaan tersebut. Investasi saham termasuk
investasi high risk, high return. Dalam langkah memulai investasi saham, kamu
harus tahu keuntungan dan risiko investasi saham. Jadi, tidak hanya
tergiur keuntungannya saja, seperti dividen dan capital gain. Sebab, di balik
manisnya investasi saham, tersimpan risiko yang besar yang bisa membuat uangmu
ludes seketika, di antaranya risiko likuidasi, capital loss, dan lainnya. Bursa
saham tidak kenal ampun buat orang yang tidak mau belajar. Menggali informasi
dan memperdalam wawasan mengenai seluk beluk investasi saham adalah mutlak bagi
calon investor. 2.
Pilih sekuritas terpercaya Saat ini, banyak platform investasi saham
online yang bisa ditemukan dengan mudah dari perusahaan sekuritas. Pastikan
kamu memilih sekuritas terpercaya yang merupakan anggota Bursa Efek Indonesia
(BEI) dan memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selanjutnya,
telusuri rekam jejaknya agar kamu aman dan nyaman berinvestasi. Dengan begitu,
kamu tidak terjerat investasi di perusahaan bodong. Tidak mau kan modalmu raib
gegara mempercayakan uang di sekuritas abal-abal? 3.
Membeli saham yang kamu kenal Beli saham yang kamu kenal dan ketahui. Siapa
pemiliknya, bagaimana kredibilitas dan rekam jejaknya, neraca keuangannya
seperti laba rugi dan arus kas, valuasinya, prospek dan proyeksinya ke depan.
Baca Juga: Haircut Value Saham: Arti, Contoh, dan Cara Menghitungnya Dengan
cara ini, investasi saham akan memberi hasil seperti yang diharapkan karena
kamu tidak membeli saham seperti kucing dalam karung. Disarankan bagi investor
pemula membeli saham blue chip agar investasi saham aman. Saham blue chip
adalah saham perusahaan dengan reputasi tinggi, pemimpin pasar di industrinya,
mencatat pendapatan yang stabil, serta rajin bagi-bagi dividen. 4.
Pelajari cara membaca grafik saham Selain belajar analisis fundamental, seperti
membaca laporan keuangan, kamu juga wajib mempelajari analisis teknikal,
seperti membaca grafik saham. Menggunakan pergerakan saham pada rentang waktu
tertentu, termasuk harga dan fluktuasi, serta informasi titik tertinggi dan
terendah saham. Membaca grafik saham dapat membantu investor atau trader untuk
mengambil keputusan trading saham. Apakah harus buy, sell, atau hold. 5.
Rajin memantau pergerakan harga saham Investasi saham termasuk investasi berisiko
tinggi. Itu karena harga saham terlalu fluktuatif. Pergerakan naik turunnya
sangat cepat. Jika kurang pemahaman tentang investasi saham, jual beli saham,
sampai tidak menguasai pengelolaan risikonya secara tepat, kamu bisa mengalami
rugi besar. Jadi, selalu pantau pergerakan harga saham setiap saat. Sebab,
beberapa faktor penyebab volatilitas harga saham, yaitu faktor internal dan
eksternal. Faktor internal di antaranya, aksi korporasi perusahaan, fundamental
perusahaan, kinerja perusahaan. Sedangkan faktor eksternal, yakni ekonomi makro
suatu negara, kurs rupiah, panic attack, kebijakan pemerintah, sampai
kemunculan bandar saham. Sumber informasi utama investor saham adalah situs
resmi BEI. Mulai dari emiten atau perusahaan tercatat beserta laporan
keuangannya, pergerakan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan), serta informasi
lainnya. 6.
Kenali Tujuan Investasi Saham yang Ingin Dicapai Memulai investasi saham harus mengetahui apa tujuan investasi
saham. Tidak asal taruh duit, selesai. Tujuan investasi saham untuk apa, apakah
untuk mengumpulkan DP rumah, mempersiapkan dana pensiun, biaya menikah, atau
tujuan lainnya. Investasi saham sebaiknya dilakukan jangka panjang agar
hasilnya maksimal. Jangka waktunya lebih dari 5 tahun. Dengan begitu, hasilnya
akan maksimal dan bisa mencapai tujuan investasimu. Selain itu, disiplin
menyisihkan uang untuk investasi saham. Idealnya, anggaran investasi sebesar 10
persen dari gaji atau penghasilan. Misalnya, gaji sebesar Rp 3 juta per bulan,
maka Rp 300.000 untuk bujet investasi.
sumber:
https://money.kompas.com/read/2021/12/11/193416026/tips-memulai-investasi-saham-yang-benar?page=3 |