Teori keunggulan mutlak atau absolute advantage theory adalah salah salah satu teori yang
menjadi dasar perdagangan internasional. Teori keunggulan mutlak muncul pada
abad ke-18 setelah berakhirnya teori merkantilisme. Dikutip dari Gramedia.com,
teori keunggulan mutlak dalam perdagangan internasional dikemukakan oleh Adam
Smith. Dia mengatakan teori keunggulan mutlak mengenai keunggulan yang dimiliki
sebuah negara terhadap negara lain secara mutlak pada hal produksi. Menurutnya,
teori keunggulan mutlak dijelaskan sebagai kondisi dimana suatu negara dapat
memproduksi barang atau jasa lebih banyak dibandingkan dengan para pesaingnya
dengan mengeluarkan biasa yang lebih rendah, sehingga mendapatkan keuntungan
lebih besar. Negara dapat dikatakan mempunyai keunggulan mutlak apabila dapat
menghasilkan sesuatu yang tidak dapat dihasilkan negara lain. Misalnya, Jepang
adalah negara yang memproduksi mobil dalam jumlah besar dengan merk-merk
ternama seperti Honda, Suzuki, dan lain-lain Dalam hal ini, Jepang memiliki keunggulan mutlak dalam
produksi mobil-mobil bermerek tersebut karena di negara lain tidak dapat
menghasilkannya. Pada teori keunggulan mutlak ini, Smith mengemukakan mengenai
manfaat dari perdagangan internasional melalui keunggulan dalam pembagian
kerja. Teori ini kemudian dikembangkan berdasarkan doktrin pembagian kerja yang
ada. Smith juga menyatakan bahwa kemakmuran dari sebuah negara tidak bisa
ditentukan dari banyaknya logam yang dimiliki. Akan tetapi, kemakmuran sebuah
negara dapat dilihat dari besarnya pendapatan nasional yang ada dalam bentuk
GDP atau Gross Domestic Product. Serta sumbangan perdagangan luar negeri yang
dapat memengaruhi pembentukan GDP. Agar GDP serta perdagangan luar negeri
sebuah negara bisa meningkat, maka penting bagi pemerintah untuk mengurangi
campur tangannya yang dapat membuat terciptanya perdagangan bebas. Dengan adanya perdagangan bebas tersebut, maka dapat memicu
persaingan perdagangan yang ada lebih ketat. Jongkers Tampubolon dalam
karyanya berjudul ‘Perdagangan dan Bisnis Internasional’, menjelaskan mengenai
teori keunggulan mutlak. Yaitu perdagangan antarnegara yang berlangsung atas
dasar keunggulan mutlak. Menurutnya, jika suatu negara secara lebih efisien
melakukan produksi sebuah komoditas dibandingkan dengan negara lain, namun
kurang efisien dalam hal memproduksi komoditas lainnya. Maka kedua negara yang
ada tersebut dapat memperoleh keuntungan melalui cara yang mereka miliki
masing-masing. Yakni dengan melakukan spesialisasi pada proses produksi
komoditas yang memiliki keunggulan mutlak. Selanjutnya, kedua negara tersebut
dapat menukar dengan komoditas lain yang memiliki kerugian absolut.
Konsep teori keunggulan mutlak Teori keunggulan mutlak mengalami perkembangan hingga masuk
ke pemikiran ekonomi internasional. Beberapa aspek yang menerima teori ini
seperti pembagian kerja, spesialisasi produk, serta efisiensi produk yang ada
dalam ekonomi internasional. Pembagian kerja Pertama, pembagian kerja memiliki
kaitannya dengan berapa jumlah waktu bekerja pada suatu kegiatan produksi.
Pembagian kerja yang dikelola dengan baik mampu mengurangi biaya operasional
dari sebuah kegiatan produksi. Dengan adanya penghematan biaya tersebut, maka
secara tidak langsung juga menambah keuntungan pada penjualan dari produk
tersebut. Kondisi tersebutlah yang menyebabkan keunggulan mutlak baik dari segi
penjualan produk maupun biaya produksi. Spesialisasi produk Kedua, spesialisasi
jenis barang yang ada pada proses produksi juga dapat membuat keuntungan
bertambah dari produksi yang ada di dalam negeri. Baca juga: Mengenal Apa Itu
PPN, Pengertian, Tarif, dan Cara Menghitungnya Keunggulan mutlak hanya dapat
terjadi jika sebuah negara dapat memproduksi barang maupun jasa yang sesuai
dengan sumber daya yang dimiliki oleh wilayah tersebut. Begitu pula sebaliknya,
keuntungan mutlak juga dapat terjadi jika sebuah negara hanya melakukan impor
barang dari barang yang memiliki biaya produksi tinggi jika dilakukan proses
produksi pada dalam negeri. Keunggulan mutlak hanya dapat terjadi jika sebuah negara
dapat memproduksi barang maupun jasa yang sesuai dengan sumber daya yang
dimiliki oleh wilayah tersebut. Begitu pula sebaliknya, keuntungan mutlak juga
dapat terjadi jika sebuah negara hanya melakukan impor barang dari barang yang
memiliki biaya produksi tinggi jika dilakukan proses produksi pada dalam negeri.
Efisiensi produk Sebuah negara juga dapat memperoleh keunggulan mutlak jika
dapat melakukan produksi sebuah barang yang memiliki nilai yang sama dengan
negara lain, namun dengan biaya yang jauh lebih murah. Konsep pada perdagangan
internasional juga menjadi penting dalam pembahasan kali ini. Seperti halnya
peraturan serta ketentuan dalam perdagangan internasional, jenis dan sistem
pembayaran, serta berbagai hal lainnya.
Hubungan teori keunggulan mutlak dengan
perdagangan internasional Dalam rangka untuk mendapatkan keunggulan mutlak pada suatu
produk maupun komoditas, sebuah negara harus dapat melakukan pembagian jam
kerja, spesialisasi tenaga kerja, serta efisiensi dalam kegiatan produksi.
Dengan semakin besarnya jumlah barang yang diproduksi, maka keuntungan dari
perdagangan barang yang dilakukan tersebut juga semakin besar dan bernilai
mutlak atau mendapatkan untung yang besar. Menurut Smith, tenaga kerja yang ada
lebih baik dispesialisasikan pada satu produksi komoditas unggul jika
dibandingkan dengan alokasi pada produksi komoditas yang kurang unggul.
Sederhananya, sebuah negara dapat meningkatkan kapasitas produksi dari barang
unggulan saja. Sebagai penggantinya, barang yang tidak memiliki keunggulan
tersebut dapat diimpor dari negara lain yang dapat membuat terbukanya jalur
perdagangan Internasional. Langkah selanjutnya, sebuah negara dapat mengekspor komoditas
unggulan mereka dalam jumlah yang besar ke negara lain. Dengan menjual produk
atau komoditas tersebut dengan harga jual normal dan biaya produksi yang rendah
dapat membuat sebuah negara mendapatkan banyak keuntungan dari proses tersebut.
Mekanisme dari teori keunggulan mutlak Pada teori keunggulan mutlak, sebuah
negara pada umumnya mengungguli negara lain secara mutlak dalam hal memproduksi
produk atau akomodasi. Ini dapat terjadi jika berhasil untuk menghasilkan
barang dengan biaya produksi yang jauh lebih murah. Keunggulan mutlak ini juga
bisa didapatkan sebuah negara jika dapat menukarkan produknya dengan negara
lain. Terutama jika diproduksi oleh negara tersebut hanya dapat memberikan laba
sedikit dan memerlukan biaya produksi yang lebih mahal. Sebuah negara juga dapat disebut
mempunyai keunggulan mutlak dibandingkan negara lain jika negara tersebut dapat
memproduksi sebuah produk berupa barang serta jasa dan juga akomodasi yang
tidak bisa diproduksi oleh negara pesaing lainnya.
https://money.kompas.com/read/2022/03/06/205256426/apa-itu-teori-keunggulan-mutlak-dalam-perdagangan-internasional?page=3 |