• 09.00 s.d. 18.00

Kecerdasan Buatan (AI) telah menjadi sebuah revolusi di berbagai industri, termasuk dunia akuntansi. Meskipun AI membawa berbagai kemajuan signifikan, keberadaannya juga memberikan sejumlah tantangan bagi para akuntan. Dalam menghadapi gelombang AI, para profesional akuntansi diharapkan untuk menavigasi perubahan-perubahan ini dengan bijaksana.

1. Otomatisasi Tugas Rutin

AI mampu melakukan tugas-tugas rutin dalam akuntansi dengan kecepatan dan ketepatan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan manusia. Proses otomatisasi seperti entri data, pencocokan transaksi, dan pembuatan laporan keuangan dapat dilakukan secara cepat dan akurat oleh sistem AI. Tantangannya bagi akuntan adalah untuk beralih dari fokus pada pekerjaan rutin ke tugas-tugas yang lebih kompleks yang membutuhkan keterampilan analitis dan pemecahan masalah yang lebih tinggi.

2. Keselarasan Regulasi dan Etika

Penerapan AI dalam akuntansi memunculkan pertanyaan etika dan regulasi yang perlu dipertimbangkan dengan cermat. Bagaimana data sensitif dikelola oleh sistem AI? Bagaimana keputusan yang diambil oleh algoritma dapat dijelaskan dan dipertanggungjawabkan? Para akuntan perlu memastikan bahwa penggunaan AI mematuhi standar etika dan regulasi yang berlaku, seperti GDPR (General Data Protection Regulation) dan peraturan keuangan.

3. Peningkatan Keterampilan Profesional

Munculnya AI memunculkan kebutuhan untuk mengembangkan keterampilan baru bagi para akuntan. Mereka harus memahami teknologi AI, menguasai analisis data, dan memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang cara mengoptimalkan penggunaan AI dalam proses akuntansi. Tantangannya adalah untuk terus belajar dan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi yang terus berkembang.

4. Kualitas Data yang Dibutuhkan

Meskipun AI mampu melakukan analisis data dalam skala besar, kualitas data yang digunakan menjadi faktor krusial. Akuntan harus memastikan data yang dimasukkan ke dalam sistem AI adalah akurat, lengkap, dan relevan. Hal ini melibatkan upaya pengelolaan data yang lebih cermat dan pemahaman mendalam terhadap asal usul data serta bagaimana data tersebut digunakan dalam proses akuntansi.

5. Perubahan Peran Profesional Akuntan

Peran tradisional akuntan berubah seiring dengan masuknya AI. Mereka tidak hanya diharapkan untuk memproses data, tetapi juga menjadi penasihat strategis bagi perusahaan. Akuntan harus mampu menggabungkan analisis AI dengan kebijaksanaan manusia untuk memberikan wawasan yang lebih mendalam bagi pengambilan keputusan bisnis.

Tantangan-tantangan ini tidaklah mudah, namun dengan kesadaran akan perubahan yang sedang terjadi dan komitmen untuk terus belajar dan beradaptasi, para akuntan dapat menghadapi gelombang AI dengan lebih mantap. Integrasi antara kecerdasan buatan dan kebijaksanaan manusia akan menjadi kunci untuk mencapai kinerja akuntansi yang optimal di masa depan.

 

Sumber :

  • Deloitte - The impact of artificial intelligence on accounting
  • Journal of Accounting, Auditing & Finance - The impact of artificial intelligence on accounting: A research synthesis
  • Wiley Online Library - The Impact of Artificial Intelligence on Accounting: A Review and Research Agenda
  • PwC - How artificial intelligence is driving the future of accounting
  • Harvard Business Review - The Risks and Rewards of AI in Accounting

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved