Apa itu Emotional Marketing? Pernahkah anda membeli suatu produk karena produk yang anda beli dapat meningkatkan mood dan membuat anda bersemangat. Sepertinya, hal tersbeut sering dialami oleh banyak orang di dunia ini. Menurut beberapa pakar neuroscience, emosi adalah unsur yang diperlukan dan paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Jadi, alih-alih memberi tahu pelanggan Anda betapa hebatnya produk Anda dengan menunjukkan fitur dan spesifikasinya, beri tahu mereka bagaimana hal itu akan membuat mereka merasa senang, nyaman, dan puas ketika mereka menggunakannya. Jika Anda dapat membangkitkan emosional konsumen, mereka akan lebih cenderung membentuk koneksi pribadi dengan brand Anda. Dalam banyak kasus, tujuannya untuk membangkitkan emosi yang positif terkait dengan suatu merek/brand atau perusahaan. Emotional marketing adalah strategi pemasaran yang bertujuan untuk membangkitkan emosi pasarnya yang dijadikan penerima pesan dan target pemasaran. Strategi emotional marketing merupakan salah satu pendekatan yang ampuh untuk menarik perhatian konsumen. Makanya tak heran banyak brand menerapkan strategi ini dalam iklan maupun campaign mereka. Pasalnya, dorongan emosional lebih efektif untuk membuat target konsumen mengambil keputusan pembelian dibandingkan logika. Setelah mengenal tentang emotional marketing, berarti langkah selanjutnya adalah mengeksplorasi bagaimana membangun strategi emotional marketing. Ada berbagai cara untuk memasarkan produk atau bisnis Anda menggunakan emosi. Namun, sebaiknya Anda memulai dari yang pertama, karena emosi spesifik apa yang Anda targetkan akan bergantung kepada siapa target market Anda. 1. Ketahui Target Audiens Mengetahui target audiens merupakan langkah penting sebelum melakukan emotional marketing. Bagaimana anda dapat mebuat konten yang dapat di respon dengan baik. Jika Anda tidak tahu audiens Anda, bagaimana anda tahu emosi seperti apa untuk memperoleh respon terbaik. Untuk sebelum memutuskan emosi mana yang akan dianyam kedalam strategi anda, lakukan beberapa riset target audiens secara serius. Dengan melakukan riset yang mendalam tentu anda akan mendapatkan informasi untuk mengambi keputusan strategi marketing adnda yang lebih baik. 2. Storyteliing Bercerita atau storytelling adalah cara pasti untuk bisa terhubung dengan audiens Anda. Baik melalui kesedihan, kemarahan, semangat atau kegembiraan, dengan storytelling akan lebih mudah dihubungkan dan dibagikan. 3. Memberikan Inspirasi kepada Audiens Salah satu cara untuk menggunakan emotional marketing adalah dengan menginspirasi audiens Anda. Pemasaran inspirasional dapat mengambil beberapa bentuk. Brand Anda dapat menceritakan kisah seseorang yang mengatasi tantangan atau kesulitan. Dengan melihat atau membaca cerita inspirasional dapat meningkatkan pelepasan dan produksi oksitosin di otak. Oksitosin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk perasaan empati, dan untuk perasaan terhubung yang sering dimiliki orang-orang. Menginspirasi audiens Anda dapat membuat mereka merasa terhubung dengan brand Anda. 4. Buat Komunitas Anda bisa menggunakan emotional marketing untuk membangun gerakan atau komunitas yang sesuai dengan target market brand Anda dengan memanfaatkan beberapa pemicu psikologis yang berbeda. Efek ikut-ikutan ini akan membuat orang penasaran dengan apa yang dilakukan orang banyak. Selain itu, perasaan persahabatan, penerimaan, dan kegembiraan dapat menciptakan rasa loyalitas terhadap brand Anda. 5. Memberikan aspirasi kepada audiens Selain inspirasional, Anda juga bisa menciptakan sebuah brand yang menjadi impian konsumen, keinginan mereka untuk mencapai tujuan atau menikmati gaya hidup atau pengalaman yang mereka dambakan dengan kampanye aspirasional. Marketer yang memilih pendekatan aspirasional ini harus memahami kebutuhan dan keinginan konsumen serta memenuhi ekspekstasi pelanggan mereka serta bagaimana brand mampu mencerminkan citra diri dan identitas konsumen.
Membangun emosi ke dalam strategi marketing adalah cara yang pasti untuk menarik, beresonansi dan mendorong audiens Anda untuk bertindak. Untuk berhasil menempatkan emosi dalam strategi marketing Anda, kenali audiens Anda dan tahu emosi mana yang paling cocok. Ingat bahwa mengetuk emosi konsumen bukan hanya sekedar membuat mereka membeli apa yang Anda jual. Namun, juga tentang membantu membangun perasaan, niat baik serta kepercayaan antara konsumen dan brand. |