Sekilas tentang
Akuntansi Biaya, Langsung Paham!
Untuk
anda yang sudah sering berada dalam lingkup akuntansi maka Akuntansi Biaya
bukan hal baru. Akuntansi jenis ini sangat dibutuhkan mengingat informasi yang
dihasilkan memiliki peranan penting dalam berbagai pengambilan keputusan. Akuntansi
Biaya proses pencatatan keuangan, termasuk di dalamnya penggolongan dan
peringkasan biaya produksi maupun penjualan produk (barang dan/atau jasa)
dengan menggunakan metode tertentu. Akuntansi biaya dipergunakan sebagai hasil
pertanggungjawaban baik untuk pihak eksternal (misal: investor dan kreditor) dan
pihak internal (manajemen) perusahaan. Kebutuhan akan Akuntansi BiayaBanyak
perusahaan pada umumnya mempergunakan akuntansi biaya dalam operasional
bisnisnya khususnya untuk proses pembuatan bahan baku menjadi produk. Akuntansi
biaya membantu untuk pencatatan biaya mulai dari proses produksi sampai
menghasilkan produk jadi yaitu penghitungan dan pencatatan biaya sebagai ‘alat’
dalam melakukan perencanaan, pengambilan keputusan dan pengawasan. Selain itu
akuntansi biaya sebagai bahan penilaian terhadap kegiatan operasional yang
dilakukan perusahaan. Proses kerjanya akuntansi biaya sama seperti manajerial yaitu
merencanakan, mengontrol, dan mengevaluasi kegiatan operasional yang
dilaksanakan dari tahap awal hingga akhir dalam manajemen perusahaan Empat
jenis akuntansi biaya yang perlu Anda ketahui: 1.
Standard
Cost Accounting, Jenis akuntansi biaya ini berfokus pada pengukuran efisiensi SDM, alat
produksi, serta bahan baku yang digunakan. Di samping itu, Standard
Cost Accounting juga melakukan pencatatan atas segala biaya
kebutuhan yang terkait langsung dengan proses pembuatan produk. 2. Activity Based Accounting, berfungsi untuk mengukur dan
membandingkan biaya produksi yang dikeluarkan dengan biaya hasil produksi. Sehingga
tujuan activity based accounting adalah untuk menentukan keuntungan dari produk
yang sudah diproduksi. Jenis akuntansi ini lebih mengarah yang berkaitan dengan
aktivitas produksi, termasuk di dalamnya biaya yang dikeluarkan untuk tenaga
kerja, biaya untuk operasional mesin yang digunakan saat proses produksi serta
biaya desain produk. 3. Cost Volume Profit, yang ketiga adalah Cost
Volume Profit. Proses
akuntansi pada jenis ketiga ini berperan dalam menentukan besaran pembiayaan
yang disinkronisasi dengan volume produk yang dibuat. Prinsip dalam Cost
Volume Profit adalah: “besaran biaya pokok produksi tidak akan berubah, tetapi
volume produk yang dihasilkan dapat berubah.”
4.
Contribution
Margin, akuntansi
biaya ini memiliki fungsi untuk menganalisis atau menganalisa poin di mana
pihak perusahaan dapat menghasilkan keuntungan dari
keluaran produknya. Keuntungan yang dimaksud berasal dari biaya produksi,
aktivitas produksi, maupun di volume produk. Melalui pencatatan Contribution
Margin, dapat dengan jelas keterkaitan seberapa besar keuntungan yang
didapatkan perusahaan dari produk yang dikeluarkan. |