Penentu Kualitas Produksi Tembakau

Proses operasi produksi di kawasan industri bobbin dimulai dengan proses penyortiran. Di sinilah kualitas bahan baku dikelompokkan, dimulai dengan proses 'open leaf', yang bertujuan untuk mengidentifikasi kualitas berdasarkan warna tembakau (grading tembakau). Tembakau adalah tanaman musiman dan sangat bergantung pada kelembapan dan kondisi cuaca pada saat penanaman. Faktor-faktor ini memengaruhi warna daun tembakau.

Penilaian kualitas tembakau (grading tembakau) adalah proses yang sangat bergantung pada warna daun tembakau. Warna daun tembakau menentukan rasa dan bau tembakau yang dihasilkan. Untuk alasan ini, semua karyawan yang bertanggung jawab atas proses penyortiran adalah perempuan. Secara genetis, perempuan hanya pembawa gen dan karena itu kecil kemungkinannya untuk buta warna.

Kawasan industri gelendong menggunakan bahan baku tembakau lokal, salah satunya jenis BNO (Besuki Na-Oogst), dan bahan baku impor dengan kode SA (San Antonio). Karena sifat bahan baku lokal dan impor yang berbeda, mereka diperlakukan secara terpisah dalam proses penyortiran dan produksi. Setelah proses penyortiran, daun tembakau dikeringkan agar tidak kusut dan dikemas sesuai dengan jenis warnanya. Hasil penyortiran warna daun tembakau menentukan proses selanjutnya di lini produksi.

Kualitas daun tembakau juga dipengaruhi oleh jumlah kelembapan yang dikandungnya. Oleh karena itu, proses pembasahan, yang mengatur kadar air, merupakan salah satu proses yang menentukan kualitas daun tembakau sebagai bahan baku proses produksi.

Proses pembasahan diawali dengan merendam daun tembakau di dalam air bersih dan menjemurnya di tempat tertutup selama 24 jam atau sesuai dengan kelembapan yang diinginkan. Terdapat perbedaan perlakuan yang dilakukan pada proses ini antara bahan baku dalam negeri dan impor. Hasil dari proses pembasahan digunakan dalam proses pemotongan kumparan dan penggulungan jalur produksi cerutu. 

Oleh: Didit Facri Prasojo, pegawai Direktorat Jenderal Pajak

https://www.pajak.go.id/id/artikel/bobbin-komoditas-ekspor-menjanjikan