Pasiva Adalah: Pengertian
Lengkap dan Jenis-jenis Pasiva Pada dasarnya, pasiva adalah
suatu pengorbanan ekonomi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau bisnis
karena ada suatu kegiatan usaha Sebagian besar pebisnis atau
akuntan pasti sudah sering mendengar istilah ini. Namun, apa sih pengertian
lengkap dari pasiva? Nah, pada artikel kali ini, mari bersama kita bahas
tentang pengertian pasiva. Pengertian Pasiva Adalah Seperti yang sudah kita singgung
secara singkat di atas, pasiva adalah sebuah pengorbanan finansial yang
dilakukan oleh suatu perusahaan di masa depan dengan pihak ketiga karena adanya
suatu kegiatan usaha atau bisnis. Jenis-jenis Pasiva Jika dilihat berdasarkan jangka
waktunya, maka pasiva akan terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu pasiva atau utang
jangka pendek, yang biasa disebut dengan current liabilities, dan utang
jangka panjang atau long term liabilities. 1. Utang Jangka Pendek (Current Liabilities) Current liabilities atau
utang jangka pendek adalah suatu utang yang ada sebaiknya dibayarkan atau
dilunasi dengan cepat oleh suatu perusahaan, karena utang ini memiliki jangka
waktu pelunasan yang paling lama adalah satu tahun pembukuan. Beberapa akun yang termasuk ke
dalam kategori utang jangka pendek atau current liabilities adalah Utang Dagang (Account Payable) Account payable atau utang dagang
adalah jenis utang jangka pendek atau current liabilities yang timbul
karena suatu pembelian barang, umumnya adalah berupa bahan baku untuk suatu
kebutuhan operasional perusahaan. Utang ini harus dibayarkan kepada perusahaan
rekanan atau yang biasa disebut dengan supplier. Utang Wesel (Notes Payable) Utang wesel atau yang biasa
disebut dengan notes payable adalah suatu jenis utang jangka pendek atau current
liabilities yang wajib dilunasi oleh perusahaan ke pemberi dana pinjaman
dengan masa tenggang waktu sekitar 30, 60 sampai 90 hari. Beban yang Perlu Dibayarkan (Accrued
Interest Payable) Accrued Interest Payable atau
beban yang harus dibayarkan adalah suatu jenis utang jangka pendek atau Current
liabilities yang statusnya masih belum bisa dilunasi dalam suatu periode
akuntansi waktu tertentu. Contoh jenis utang ini adalah
beban biaya sewa, beban gaji, upah, dll. Penghasilan yang Ditangguhkan (Deferred/Unearned
Revenue) Deferred Revenue atau
Penghasilan yang Ditangguhkan adalah suatu kontraprestasi jasa perusahaan
kepada pihak ketiga, yang mana pada dasarnya penghasilan tersebut belum
sepenuhnya menjadi milik perusahaan, tapi pembayarannya sudah diterima. Karena
itu, kondisi tersebut dianggap sebagai utang. Deferred Liability atau
Penghasilan yang Ditangguhkan biasa disebut juga Deferred Credit Sederhananya, Deferred
Revenue adalah adalah suatu pendapatan yang diterima di awal pada jasa
yang pada kenyataannya belum dilakukan atau barangnya belum bisa dikirimkan. Di dalam neraca, utang ini akan
tercatat sebagai suatu bentuk kewajiban, bukan aset. Sehingga, jasa atau produk
tersebut nantinya akan dikirim kepada konsumen. Jika barang atau jasa sudah
terkirim, maka utang tersebut akan masuk ke pendapatan di dalam laporan laba
rugi. Sebagai contoh, perusahaan A
menyewa suatu aset gudangnya selama 8 bulan ke perusahaan B dengan uang sewa
seharga Rp400 juta di bulan Agustus 2015, dengan harga sewa sebanyak Rp50 juta
perbulan. Sehingga, di tanggal 31 Desember
2017, perusahaan hanya akan memiliki hak sewa selama 5 bulan sejak tanggal 1
Agustus 2015. Disisi lain, tiga bulan uang sewa
yang sudah diterima masih belum sepenuhnya menjadi hak perusahaan, karena sisa
uang sewa baru berlalu pada 3 bulan di tahun 2016. Jadi, uang yang sebanyak Rp150
juta hasil dari 3×50 juta masih dalam bentuk angka ketika tutup tahun 2015. Utang Gaji (Salaries Payable) Utang gaji atau Salaries
Payable adalah salah satu jenis utang jangka pendek atau current
liabilities yang didalamnya merupakan kewajiban perusahaan untuk
membayarkan kepada karyawan tapi jumlah yang wajib dibayarkan belum bisa
dibayar oleh perusahaan. Untuk itu, kondisi ini masih
menjadi utang perusahaan pada karyawan. Utang Dividen (Dividends Payable) Utang Dividen atau Dividen
Payable adalah suatu jenis utang jangka pendek yang termasuk kedalam
bagian laba perusahaan yang dipilih untuk bisa diberikan kepada para pemilik
saham dalam wujud dividen, tapi dalam hal ini belum bisa dibayarkan. Utang Pajak (Tax Payable) Tax Payable atau utang pajak
adalah suatu jenis utang jangka pendek yang merupakan suatu bentuk kewajiban
yang harus dibayar oleh perusahaan pada setiap pajak di semua aset perusahaan
dalam bentuk bangunan yang sudah digunakan atau terpakai jasanya. 2 Utang Jangka Panjang (Long Term
Liabilities) Akun yang termasuk kedalam utang
jangka panjang ini adalah seluruh utang yang pelunasannya harus dibayar dalam
tenggang waktu yang cenderung lebih lama. Berbagai akun yang termasuk
kedalam utang jangka panjang atau long term liabilities yaitu: Utang Bank (Bank Loan) Utang bank ataupun bank loan adalah
suatu jenis utang jangka panjang berupa pinjaman yang diperoleh perusahaan dari
jenis bank tertentu sebagai suatu modal kerja perusahaan. Pada umumnya, utang
bank ini dimanfaatkan untuk berbagai hal strategis seperti untuk ekspansi
ataupun penggabungan suatu perusahaan. Utang Hipotik (Mortgages Payable) Mortgages Payable atau
utang hipotik merupakan salah satu utang jangka panjang atau long term
liabilities yang merupakan suatu utang pinjaman suatu perusahaan pada sebuah
dengan jaminan berupa aset tetap atau harta tetap milik perusahaan. Utang Obligasi (Bond Payable) Utang obligasi atau bond payable
adalah salah satu jenis utang jangka panjang atau long term yang isinya adalah
suatu kewajiban sebuah perusahaan yang muncul karena menerbitkan dan juga menjual
obligasi. Arti dari obligasi tersebut
adalah suatu surat berharga yang memiliki fungsi sebagai surat bukti bahwa
pemegang surat obligasi sudah meminjamkan uangnya pada suatu perusahaan yang
menerbitkan surat obligasi tersebut. Dalam hal ini, pemegang surat
obligasi akan memperoleh keuntungan dalam bentuk bunga secara berkala.
Biasanya, keuntungan tersebut sering disebut dengan istilah kupon. Kredit Noveltasi (Long Term Loan) Kredit noveltasi atau long
term loan adalah salah satu jenis surat utang jangka panjang atau long
term liabilities yang merupakan suatu kewajiban yang didapatkan dari pihak bank
atau lembaga keuangan lainnya dalam bentuk pinjaman jangka panjang. Utang Berdurasi (Subordinated Loan) Subordinated Loan atau
utang berdurasi adalah salah satu jenis surat utang jangka panjang atau long
term liabilities yang merupakan suatu kewajiban para pemilik saham dalam
perusahaan induk yang didalamnya tidak memiliki bunga. Utang Sewa Dana (Payable Lease) Utang sewa dana atau yang biasa
disebut dengan payable lease adalah adalah salah satu jenis surat utang jangka
panjang atau long term liabilities yang merupakan suatu utang dari
perusahaan milik asing untuk bisa digunakan sebagai pembelian aset, yang mana sistem
pembayaran di dalamnya harus diangsur ataupun dicicil dalam kurun waktu yang
lumayan lama. Utang Pemegang Saham (Holding Company Loan) Holding Company Loan atau
Utang Pemegang Saham adalah adalah adalah salah satu jenis surat utang jangka
panjang atau long term liabilities yang merupakan suatu kewajiban yang
diberikan oleh pihak perusahaan induk ke perusahaan afiliasi atau anak
perusahaan baru sebagai modal usaha untuk bisa dipergunakan dengan baik. Bagian Terakhir dari Pasiva Nah, hal terakhir yang perlu
diketahui dari pasiva adalah modal atau capital. Modal tersebut bisa
didapatkan dari selisih ataupun nilai lebih dari total aset dengan kewajiban
utang. Nah, nilai itu adalah sudah menjadi hak pemilik perusahaan. Penutup Secara garis besar, Anda mungkin
akan menyimpulkan bahwa pasiva adalah beban perusahaan, karena pihak perusahaan
harus mengeluarkan uang di dalamnya. Namun, yang perlu digaris bawahi
adalah pengeluaran uang dalam bentuk pasiva tersebut mampu memberikan dampak
positif pada bisnis yang saat ini sedang dijalankan. Salah satu contoh sederhananya
adalah membayar gaji karyawan. Tanpa menambah anggota, Anda sebagai pemilik
usaha pasti akan memikirkan banyak hal yang berbeda pada saat yang bersamaan. Nah, dengan adanya karyawan baru,
maka Anda bisa lebih fokus untuk melakukan hal lainnya. Selain itu, adanya
karyawan baru juga akan mampu meningkatkan produksi barang yang Anda jual. Itu
artinya, setiap uang yang Anda keluarkan saat ini, pasti akan kembali lagi di
masa depan saat bisnis Anda sudah semakin besar. Untuk itu, Anda harus menganggap
pasiva sebagai suatu hal yang baik. Namun, Anda harus bisa mengelola keuangan
bisnis Anda dengan baik agar anggaran dana pasiva yang sudah Anda keluarkan
mampu memberikan keuntungan di masa depan. Nah, untuk lebih memudahkan Anda
dalam mengelola keuangan bisnis, Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online. Accurate online adalah aplikasi
akuntansi yang memiliki tampilan sederhana sehingga akan memudahkan Anda dalam
membuat berbagai laporan
keuangan perusahaan atau mengelola keuangan perusahaan, bahkan untuk
Anda yang tidak memiliki latar belakang akuntansi sekalipun.
|