• 09.00 s.d. 18.00

AI atau Artificial Intelligence adalah gagasan teknologi canggih masa kini berbasis data. Artificial Intelligence merupakan kecerdasan buatan dengan simulasi dalam mesin yang diprogram untuk menyerupai proses kecerdasan manusia dan meniru tindakannya, sehingga system sekarang mampu berpikir serupa dengan manusia secara sistematis dan lebih cepat, sehingga output dapat dihasilkan seketika itu juga.

Teknologi AI merupakan salah satu pertanda dari terjadinya revolusi industri 4.0. Deloitte (Deloitte insight, Desember 2017) mendeskripsikan industry 4.0 sebagai integrasi dari informasi digital dari banyak sumber dan lokasi yang dimulai dari aktivitas manual dalam berbisnis menjadi lebih mudah dan efisien.

Bahkan berdasarkan data Bloomberg.com tahun 2016, perusahaan besar didominasi oleh perusahaan berbasis teknologi dan menghasilkan produk teknologi informasi. Dan tentu saja, kedepannya, bahkan mulai dari apa yang kita sudah rasakan sekarang akan banyak sekali pekerjaan manusia yang kemudian digantikan oleh mesin akibat hadirnya industri digital, dan akuntansi adalah termasuk menjadi salah satunya.

Akuntansi memegang peranan yang sangat penting dalam mengatasi segala yang berhubungan dengan keuangan perusahaan. Sebab, akuntansi menjadi acuan atau dasar dalam membuat keputusan serta rencana perusahaan kedepannya untuk mencapai target yang diharapkan.

Sebelum masuknya teknologi AI dalam akuntansi, seorang memegang peranan terpenting dalam akuntansi perusahaan. Pekerjaan dasar akuntan yang dikerjakan yaitu seperti mencatat transaksi, mengolah transaksi, memilah transaksi melakukan pembuatan laporan keuangan dan menganalisa laporan keuangan. Semua itu dikerjakan secara manual oleh akuntan.

Namun, akuntan hanya seorang manusia biasa yang tentunya dapat melakukan kelalaian dalam bekerja. Meski seorang akuntan telah ditempa menempuh kehidupan yang dipenuhi dengan mutlak tidak boleh salah dan ketelitian yang super, tetap saja manusia tetaplah manusia. Sehingga tak jarang kesalahan yang tidak disengaja itu kemudian muncul seperti kesalahan pencatatan dan rekonsiliasi,lupa menyimpan bukti transaksi atau pun kesalahan matematis saat berhitung.

Hadirnya sistem teknologi yang canggih (AI) dalam proses akuntansi tentunya terdapat hal yang positif maupun negatif. Terkadang sulit mengkategorikan hal tersebut sebagai negatif atau positif sebab semua memiliki perspektif masing-masing tergantung dari dari mana sudut pandang seseorang melihatnya.

Seperti halnya dengan adanya teknologi yang menggantikan pekerjaan manusia, maka di masa yang akan datang akan ada banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Dan dalam kasus ini akuntan adalah salah satu profesi yang terlibat secara langsung di dalam bidang pekerjaan akuntansi. Seorang akuntan harus bisa mengupgrade dirinya untuk bisa menyesuaikan berbagai keadaan akibat sistem yang lebih maju. Tentunya ini berimbas disruptif tentang bagaimana seorang akuntan menjalankan profesi yang diembannya, selain harus beradaptasi dengan cara meningkatkan kapabilitas diri untuk menghadapi revolusi industri 4.0 yang sudah diinisiasi.

Beberapa dampak positif yang ditimbulkan oleh adanya teknologi AI dalam bidang akuntansi yaitu:

·         Pekerjaan dasar akuntan dapat dikerjakan secara otomatis

·         Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pekerjaan dan hasilnya langsung diketahui saat itu juga (real time).

·         Akuntan dapat mengakses data secara langsung dari perangkat telepon genggam, tablet dan virtual reality (VR).

·         Audit laporan keuangan dilakukan berbasis real-time dimana regulator dan auditor menarik data yang dibutuhkan secara otomatis langsung dari sistem dan sensor yang melekat pada kegiatan operasional

·         Transparansi dan keakuratan data yang dihasilkan dapat dipertanggung jawabkan.

Artificial intelligence sudah mulai digunakan dalam dunia akuntansi dan juga mulai diterapkan dalam beberapa bidang, contohnya:

1. Audit

Dengan menggunakan Komputerisasi, AI tersebut dapat dengan mudah memeriksa lebih teliti serta melakukan analisa data dalam jumlah besar (Big Data) dan meringkasnya dengan waktu yang cepat. Hal ini dapat menghemat waktu auditor karena tidak perlu menggunakan metode sampling serta meringankan pekerjaan akuntan.

2. Manajemen Risiko

Dengan bantuan AI, perusahaan dapat mengenal bentuk data atau angka yang berbeda. Selain itu, AI dapat menganalisis teks serta menemukan perbedaan guna mengungkap adanya kasus penipuan serta kecurangan.

3. Rekonsiliasi Vendor

Pengolahan faktur, penjualan, data biaya dapat dilakukan secara otomatisasi sehingga mempermudah pekerjaan. Selain otomatisasi, AI juga membuka pekerjaan dengan perusahaan akuntansi yang dapat memfasilitasi berbagai pekerjaan untuk orang yang memiliki keahlian dan fleksibilitas untuk menyesuaikan perkembangan teknologi yang terus berubah.

4. Peraturan pada penyesuaian dan pelaporan

AI akan banyak berperan dalam sistem tata regulasi yang berjalan seperti mengatur data mengenai portofolio investasi dengan regulasi sekaligus peraturan dalam organisasi.

5. Analisis Trend

AI membantu akuntan dengan mengumpulkan data dan menganalisanya sehingga menghasilkan hasil prediksi yang berkualitas berdasarkan data tersebut sehingga dapat memberikan nilai tersendiri kepada klien. AI memiliki fokus yang lebih luas pada bagaimana analisis data menggunakan teknologi tersebut dapat mengubah cara keputusan bisnis yang kritis dibuat.

 

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved