Nilai Ekonomi Karbon antara Negara Maju dan Negara Berkembang Perbedaan
nilai ekonomi batu bara di negara industri dan negara berkembang disebabkan
nilai ekonomi batu bara di negara industri tinggi karena modal yang dibutuhkan
untuk membangun infrastruktur ramah lingkungan biasanya lebih mahal di negara
industri. Sebaliknya, nilai batu bara dianggap lebih murah di negara berkembang
karena investasi hijau di negara berkembang tidak membutuhkan modal besar.
Salah paham tentunya. Kesenjangan
ini menjadi salah satu kendala bagi pemerintah Indonesia untuk segera
menerapkan pajak karbon karena berdampak pada pendapatan ekonomi makro. Oleh
karena itu, pemerintah harus menerapkan langkah-langkah proaktif berikut:
Pertama, melanjutkan negosiasi internasional untuk menutup kesenjangan nilai ekonomi emisi karbon Indonesia dengan negara maju lainnya. Kedua, menerbitkan peraturan pelaksana yang efektif dan berlaku terhadap UU Harmonisasi UU Perpajakan yang mengatur pajak CO2. Ketiga, mereka menawarkan peluang dan insentif pajak, seperti penghematan energi, kepada pengusaha yang bersedia berinvestasi dalam membangun infrastruktur energi berkelanjutan yang menggunakan sumber daya alam. Air, panas bumi, matahari, angin, biomassa dan banyak lagi. https://www.pajak.go.id/id/artikel/indonesia-dan-pajak-karbon-saat-ini |