• 09.00 s.d. 18.00

Nilai Ekonomi Karbon antara Negara Maju dan Negara Berkembang

Perbedaan nilai ekonomi batu bara di negara industri dan negara berkembang disebabkan nilai ekonomi batu bara di negara industri tinggi karena modal yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur ramah lingkungan biasanya lebih mahal di negara industri. Sebaliknya, nilai batu bara dianggap lebih murah di negara berkembang karena investasi hijau di negara berkembang tidak membutuhkan modal besar. Salah paham tentunya.

Kesenjangan ini menjadi salah satu kendala bagi pemerintah Indonesia untuk segera menerapkan pajak karbon karena berdampak pada pendapatan ekonomi makro. Oleh karena itu, pemerintah harus menerapkan langkah-langkah proaktif berikut:

Pertama, melanjutkan negosiasi internasional untuk menutup kesenjangan nilai ekonomi emisi karbon Indonesia dengan negara maju lainnya. Kedua, menerbitkan peraturan pelaksana yang efektif dan berlaku terhadap UU Harmonisasi UU Perpajakan yang mengatur pajak CO2. Ketiga, mereka menawarkan peluang dan insentif pajak, seperti penghematan energi, kepada pengusaha yang bersedia berinvestasi dalam membangun infrastruktur energi berkelanjutan yang menggunakan sumber daya alam. Air, panas bumi, matahari, angin, biomassa dan banyak lagi. 


sumber : Oleh: Dewi Damayanti, pegawai Direktorat Jenderal Pajak

https://www.pajak.go.id/id/artikel/indonesia-dan-pajak-karbon-saat-ini

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved