Mengenal Pengertian dan
Perbedaan Hutang Piutang dalam Akuntansi Hutang piutang merupakan dua buah
istilah yang mungkin telah sering kita dengar. Keduanya merupakan istilah yang
lazim digunakan di kalangan masyarakat dalam konteks sederhana, perdagangan,
bisnis, ataupun akuntansi. Meskipun begitu, tak banyak orang yang memahami
seluk beluk inti dari kedua istilah tersebut. Lantas, apakah perbedaan yang
membedakan hutang dan piutang? Apa itu Hutang Piutang? Jika Anda mendengar kata hutang,
mungkin kata tersebut akan sering diikuti dengan kata piutang. Kedua kata
tersebut memang sering diselaraskan atau bahkan disebutkan bersama-sama. Hal
tersebut terjadi karena memang keduanya memiliki arti yang cukup mirip atau
bahkan bisa dibilang sebangsa tapi tak sama. Nah, sebenarnya, apa sih arti
dari kedua hal ini? Hutang dan piutang bisa dimaknai
dari berbagai aspek yakni secara Bahasa atau menurut KBBI dan secara pandangan
akuntansi. Dalam kesempatan ini, kita akan memecah kedua kata tersebut menurut
2 pandangan. 1. Arti Hutang dan Piutang
Menurut KBBI Hutang atau bisa dikatakan
sebagai utang merupakan uang tunai dan non tunai atau barang yang dipinjam oleh
seseorang dari orang lain. Sedangkan piutang adalah uang jenis tunai maupun non
tunai atau barang yang dipinjamkan oleh seseorang atau tagihan uang dari
seseorang pada orang lain yang meminjam. Secara garis besar, keduanya
memang memiliki arti yang mirip yakni uang pinjaman. Namun, memiliki perbedaan
dalam sudut pandang.Hutang dilihat dari sudut pandang orang yang meminjam uang.
Selain itu, hutang juga diawali oleh si empunya hutang atau orang yang meminjam
uang. Sehingga hutang memiliki arti uang yang dipinjam oleh seseorang. Berbeda dengan hutang, piutang di
sudut pandangan dari orang yang meminjamkan uangnya. Sehingga yang disebut
piutang adalah uang yang dipinjamkan pada orang lain. Baca juga : Mengetahui
Berbagai Teknik Analisis Laporan Keuangan dan Fungsinya 2. Arti Hutang dan Piutang dalam
Akuntansi Selain pengertian secara KBBI
atau kamus Bahasa Indonesia, ada pula pengertian kata hutang dan piutang dalam
segi akuntansi. Menurut sudut pandang akuntansi, hutang atau utang adalah uang
tunai dan non tunai atau barang yang yang dipinjam dan merupakan hak milik
pihak orang lain dan peminjam memiliki kewajiban mengembalikan. Sementara itu, piutang menurut
pandangan akuntansi adalah sebuah pemberian pinjaman berupa uang tunai atau
nontunai kepada orang lain atau perusahaan. Sebenarnya, pengertian hutang
piutang secara KBBI dan menurut sudut pandang akuntansi cukup mirip hanya
berbeda istilah. Hutang secara akuntansi sering
dipanjang sebagai debitur atau disebut dengan pinjaman modal. Hutang juga
berada di tempat yang dipandang negatif dalam sudut pandang akuntansi karena
berupa kredit dan berupa uang pasiva. Uang pasiva yakni uang yang tidak bisa
menghasilkan. Namun, akan berbeda jika uang tersebut adalah pinjaman modal
untuk usaha, maka uang tersebut akan menghasilkan. Sedangkan piutang lebih cenderung
pada hal yang lebih positif dari pada hutang. Piutang juga berupa pinjaman yang
kita pinjamkan atau berikan kepada orang lain atau perusahaan, sebuah tagihan
yang belum dilunasi, dan gaji yang masih tertunda pemberiannya. Perbedaan Rinci Hutang dan
Piutang Dalam Akuntansi Dalam hal ini, keduanya hal ini
memiliki perbedaan yang lebih rinci dan mendetail dalam sudut pandang
akuntansi. Meskipun sama dan mirip, keduanya masih memiliki beberapa perbedaan
dalam berbagai hal terutama dalam sudut pandang catatan akuntansi. Inilah
beberapa perbedaan hutang dan piutang dalam akuntansi secara lengkap dan
detail. 1. Perbedaan Nilai Nilai yang dimaksud antara hutang
piutang bukanlah nilai dari uang tunai atau nontunai yang dipinjam. Melainkan, nilai
yang dimaksud adalah nilai positif dan negatif dari keduanya. Hutang cenderung
memiliki nilai yang negatif karena sering dikaitkan dengan uang yang pasif.
Orang yang melakukan hutang atau memiliki hutang cenderung tidak produktif. Namun, hal itu akan berbeda jika
hutang digunakan sebagai modal bisnis atau usaha, maka nilainya menjadi positif
dan menjadi uang aktif. Sedangkan piutang cenderung memiliki nilai yang lebih
positif. Hal itu karena piutang dapat berupa dana atau uang yang dipinjamkan
karena kerjasama atau gaji yang belum dibayar. Selain itu, piutang juga bisa
dikatakan sebagai harta tersembunyi sebuah perusahaan yang tergolong uang
aktiva. Dalam kata lain, piutang merupakan sebuah harta lancar yang aktif namun
ada pada orang lain. Tak hanya itu, piutang 2. Perbedaan Aturan Yang Berlaku 1. Piutang Selain berbeda dalam segi nilai,
kedua hal ini juga berbeda secara aturan yang berlaku. Umumnya, piutang
memiliki ikatan atau aturan yang lebih kuat dibandingkan hutang biasa.
Hal itu karena piutang umumnya berlaku di kalangan bisnis besar seperti perusahaan
dan sejenisnya. Dalam segi akuntansi, piutang juga dinilai lebih ketat dalam
penawarannya. Maksudnya adalah, seseorang tak
bisa sembarangan mendapatkan piutang dari orang lain. Pemberian piutang
biasanya didasarkan pada beberapa persyaratan khusus yang diputuskan oleh
pemberi piutang. Dalam hal ini, penerima piutang harus menyepakati persyaratan
tersebut. Bisa dikatakan, harus ada kesepakatan kedua belah pihak mengenai
persyaratan piutang tersebut. Mengapa piutang harus memiliki
persyaratan antara kedua belah pihak? Hal itu untuk memudahkan tenggat waktu
pembayaran piutang dan juga menghitung seberapa banyak piutang yang diberikan.
Jadi, adanya persyaratan pada piutang tidak akan merugikan pihak manapun,
melainkan menguntungkan mereka.selain itu, piutang juga memiliki suku bunga
yang harus dibayar. 2. Hutang Adapun hutang bisa dikatakan
sebagai kebalikan dari piutang . jika piutang cenderung lebih ketat dengan
persyaratannya, maka hutang dinilai lebih ringan dalam menerapkan aturan atau
persyaratan. Umumnya, hutang tidak membutuhkan persyaratan yang berbelit
seperti piutang. Hutang hanya membutuhkan sebuah jaminan sebagai syaratnya. Jaminan tersebut nantinya
dijadikan sebagai pengikat agar bisa dipertanggung jawabkan dengan baik.
Seperti halnya pinjaman modal untuk melakukan bisnis, dana tersebut bisa
dibayar setelah mendapatkan laba dan jaminan yang diberikan akan kembali pada
peminjam hutang. Pentingnya Mengetahui Seluk Beluk
Hutang Piutang dalam Akuntansi Mengetahui kedua hal ini mungkin
terkesan sepele dan tidak berguna. Meskipun begitu, mengetahui perbedaan
mendetail tentang perbedaan tersebut merupakan hal yang wajib diketahui
terutama bagi pebisnis. Terlebih, mengetahui pengertian dan detail keduanya
dalam ranah akuntansi. Tentunya, mengetahuinya tidak akan membawa kerugian
melainkan keuntungan. Dengan mengetahui detail dari
hutang dan piutang, Anda bisa menjalankan bisnis dan mengatur keuangan dengan
baik. Jika suatu saat Anda memiliki hutang ataupun piutang, Anda harus
benar-benar paham aturan yang berlaku di antara keduanya dan menghindari
penipuan sebisa mungkin. Atau sebaliknya, jika Anda
memberikan piutang atau hutang kepada orang lain, maka Anda harus mengaturnya
dengan baik pula. Dengan begitu, tidak akan ada kerugian sepeserpun pada bisnis
Anda. Orang lain pun tidak akan mengalami kerugian yang sama dengan Anda. Untuk kemudahan Anda dalam
pemantauan dan pencatatan hutang dan piutang dalam bisnis, Anda bisa
menggunakan software akuntansi. Pilihlah
software akuntansi yang memiliki fitur otomatisasi pembuatan laporan keuangan
berdasarkan data hutang piutang yang Anda catat agar Anda bisa memantau semua
hal itu dalam satu laporan yang terperinci. Salah satu software akuntansi
yang memiliki fitur otomatisasi lebih dari 100 jenis laporan keuangan adalah
Accurate Online. Accurate Online adalah software
akuntansi berbasis cloud yang telah dipercaya oleh lebih dari 300 ribu pengguna
dari berbagai jenis bisnis dan dikembangkan sejak 20 tahun lalu. Jadi
dipastikan Accurate Online adalah software akuntansi yang terbukti dan teruji.
|