• 09.00 s.d. 18.00

Tentu istilah goodwill sudah tidak asing lagi bagi Anda yang sudah lama berkecimpung di dunia akuntansi. Namun, tidak semua orang memiliki pengetahuan tentang goodwill. Padahal, Goodwill adalah aset yang sangat penting bagi perusahaan. Sebenarnya, apa nilai goodwill itu ?

 

Nilai Goodwill Perusahaan

Goodwill adalah salah satu jenis aset tidak berwujud. Aset ini secara teknis akan muncul di neraca atau laporan posisi keuangan jika suatu perusahaan mengakuisisi perusahaan lain dengan membayarnya di atas nilai wajar (Fair Value Market) yang terdiri dari aset bersih. Dapat disimpulkan, goodwill adalah selisih angka yang timbul dari kelebihan harga beli dalam suatu akuisisi.

 

Faktor-Faktor Yang Membentuk Nilai Goodwill Perusahaan

Perhitungan nilai goodwill memang sulit diukur secara tepat mengingat goodwill merupakan aset yang tidak berwujud. Anda dapat memperkirakan nilai goodwill perusahaan dengan memeriksa semua faktor yang membentuk goodwill itu sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain: perusahaan yang strategis, reputasi perusahaan yang baik, karyawan yang kompeten, identitas merek yang kuat, teknologi yang dianggap mutakhir, dan sebagainya.

 

Perhitungan Sederhana Nilai Goodwill Perusahaan

Perusahaan A ingin memperluas bisnisnya dengan membeli perusahaan B. Perusahaan B dianggap paling cocok untuk ekspansi bisnis karena lokasinya yang strategis dan identitas merek yang kuat. Perusahaan B memiliki total aset sebesar Rp 5.000, kemudian memiliki kewajiban sebesar Rp 1.700 dan total ekuitas sebesar Rp 3.300. Namun, perusahaan B menjual mahal kepada perusahaan A karena mereka tahu bahwa perusahaan tersebut sangat strategis untuk ekspansi perusahaan A. Setelah berunding, akhirnya tercapai kesepakatan bahwa perusahaan A akan membeli perusahaan B seharga Rp. 4.000.

Perhitungan nilai goodwill adalah sebagai berikut:

Harga Pembelian: Rp 4.000

Total Aset : Rp 5.000

Aktiva Bersih : Rp 3.300

aset bersih: total aset - kewajiban

Total Aktiva Bersih (Net Assets) di Perusahaan B adalah Rp 3.300, tetapi perusahaan A membelinya seharga Rp 4.000 (ada selisih Rp 700). Maka, selisih Rp. 700 disebut goodwill.

 

Perlu diingat bahwa contoh di atas hanyalah ilustrasi. Dalam prakteknya, tentunya proses akuisisi dan perhitungan goodwill tentu tidak sesederhana contoh yang ditunjukkan. Meski rumit, Anda selalu bisa berkonsultasi dengan konsultan profesional yang siap memberikan solusi tepat terkait nilai goodwill perusahaan Anda.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved