• 09.00 s.d. 18.00

Melalui SBN cara Berinvestasi

Pandemi telah mengurangi pengeluaran masyarakat karena mereka hanya bisa tinggal di rumah. Budaya menabung semakin gencar dilakukan di Indonesia selama pandemi dan telah menjadi tren di kalangan masyarakat, terutama kaum milenial. Selain itu, tren investasi dengan hasil yang cepat telah menjadi area yang menguntungkan bagi masyarakat lokal. Namun, masyarakat menjadi lebih waspada terhadap investasi setelah maraknya investasi bodong yang berkedok saham.

 

Akibatnya, masyarakat biasanya hanya menyimpan tabungan mereka di bank karena kebiasaan, keamanan, dan fleksibilitas sistem tabungan. Namun, banyak orang yang tidak menyadari bahwa suku bunga tabungan bank kini bisa mencapai 0% - bahkan bank-bank ternama seperti BNI, BCA, Bank Mandiri, dan Bank Danamon pun sudah menerapkan sistem ini, meskipun dengan klasifikasi masing-masing. Mereka menerapkan sistem ini karena tabungan tidak lagi dianggap sebagai instrumen investasi, melainkan hanya sebagai alat transaksi biasa oleh nasabah.

 

Bagi kaum milenial, hal ini tentu menjadi masalah tersendiri, terutama dalam hal investasi. Dengan bunga nol persen, akan semakin sulit bagi generasi muda untuk melakukan investasi kecil-kecilan. Namun, Pemerintah mendukung kaum milenial melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) yang memberikan peluang investasi dari persentase kecil hingga besar.

 

Dalam masyarakat yang perputaran uangnya cenderung pasif, pembayaran pajak yang tidak bersifat kumulatif juga menyulitkan perekonomian suatu negara untuk tumbuh. Oleh karena itu, SBN diterbitkan oleh pemerintah untuk mendorong masyarakat, khususnya generasi milenial, untuk berinvestasi sekaligus berpartisipasi dalam pembangunan melalui SBN yang dikenakan pajak. 


Oleh: Sadewa Six Santara, pegawai Direktorat Jenderal Pajak

https://www.pajak.go.id/index.php/id/artikel/berinvestasi-melalui-sbn

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved