• 09.00 s.d. 18.00

METODE MANAJEMEN RISIKO KREDIT

Manajemen risiko kredit diartikan sebagai bentuk kebijakan dan strategi dalam bank yang mencerminkan akseptabilitasnya terhadap kemungkinan timbulnya risiko kredit pada tingkat pengembalian yang diharapkan. Definisi lain manajemen risiko kredit adalah kegiatan untuk meminimalkan kerugian yang diakibatkan oleh risiko kredit dengan menyediakan kecukupan permodalan bank dan penyediaan eksposur pinjaman pada waktu tertentu.

Perusahaan, khususnya bank, menggunakan sejumlah metode dan kebijakan untuk menentukan risiko kredit dalam upaya meminimalkan kemungkinan  kerugian tersebut. Enam metode yang dapat dipergunakan untuk mengelola risiko kredit, sebagai berikut:

1. Model Rating

Jika perusahaan dapat menerapkan kebijakan  kredit yang kuat, risiko masalah akan rendah. Maka langkah pertama sebagai sarana untuk menentukan default yang harus dilakukan adalah membuat model credit scoring. Perusahaan yang melakukan kalibrasi risiko memberikan probabilitas tertentu untuk setiap kejadian yang merugikan. Metode ini memungkinkan perusahaan untuk memastikan bahwa portofolio kredit bank tidak terkonsentrasi pada pinjaman yang buruk.

2. Manajemen Portofolio Pinjaman

Mengukur portofolio pinjaman perusahaan untuk memastikan bahwa pinjaman yang disalurkan tidak terlalu terkonsentrasi di satu area. Dengan menggunakan cara ini, maka perusahaan dapat mendiversifikasi portofolio kreditnya untuk mengurangi risiko kegagalan sistem.

3. Sekuritisasi

Ini adalah  salah satu langkah yang dapat dilakukan bank untuk melindungi bisnisnya. Sekuritisasi melibatkan penjualan bagian dari portofolio kredit seseorang kepada investor sebagai sekuritas. Sekuritisasi memungkinkan bank untuk mengurangi potensi risiko pada jenis kredit tertentu yang, dalam skenario bank, akan mewakili tingkat risiko yang tinggi.

4. Peran agunan

Bentuk agunan yang paling aman adalah uang tunai. Sedangkan bentuk hipotek yang paling umum adalah properti residensial. Agunan adalah aset yang diterima oleh debitur untuk memberikan kredit dan dapat diperoleh kembali jika terjadi wanprestasi. Ini memainkan peran penting dalam kebijakan  kredit yang diterapkan bank.

5. Memantau arus kas

Metode ini dapat sangat mengurangi masalah. Beberapa bank dengan tingkat default yang tinggi mengurangi risiko kredit dengan membatasi risiko dan memastikan bahwa pelanggan bereaksi cepat terhadap situasi yang berubah.

6. Manajemen Pemulihan

Manajemen kegagalan kredit yang efektif dapat menghasilkan pemulihan yang substansial relatif terhadap tingkat kerugian.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved