METODE MANAJEMEN RISIKO KREDITManajemen
risiko kredit diartikan sebagai bentuk kebijakan dan strategi dalam bank yang
mencerminkan akseptabilitasnya terhadap kemungkinan timbulnya risiko kredit
pada tingkat pengembalian yang diharapkan. Definisi lain manajemen risiko
kredit adalah kegiatan untuk meminimalkan kerugian yang diakibatkan oleh risiko
kredit dengan menyediakan kecukupan permodalan bank dan penyediaan eksposur
pinjaman pada waktu tertentu.Perusahaan,
khususnya bank, menggunakan sejumlah metode dan kebijakan untuk menentukan risiko
kredit dalam upaya meminimalkan kemungkinan
kerugian tersebut. Enam metode yang dapat dipergunakan untuk mengelola
risiko kredit, sebagai berikut:1.
Model RatingJika
perusahaan dapat menerapkan kebijakan
kredit yang kuat, risiko masalah akan rendah. Maka langkah pertama sebagai
sarana untuk menentukan default yang harus dilakukan adalah membuat model
credit scoring. Perusahaan yang melakukan kalibrasi risiko memberikan
probabilitas tertentu untuk setiap kejadian yang merugikan. Metode ini
memungkinkan perusahaan untuk memastikan bahwa portofolio kredit bank tidak
terkonsentrasi pada pinjaman yang buruk.2. Manajemen
Portofolio PinjamanMengukur
portofolio pinjaman perusahaan untuk memastikan bahwa pinjaman yang disalurkan
tidak terlalu terkonsentrasi di satu area. Dengan menggunakan cara ini, maka perusahaan
dapat mendiversifikasi portofolio kreditnya untuk mengurangi risiko kegagalan
sistem.3. SekuritisasiIni
adalah salah satu langkah yang dapat
dilakukan bank untuk melindungi bisnisnya. Sekuritisasi melibatkan penjualan
bagian dari portofolio kredit seseorang kepada investor sebagai sekuritas. Sekuritisasi
memungkinkan bank untuk mengurangi potensi risiko pada jenis kredit tertentu
yang, dalam skenario bank, akan mewakili tingkat risiko yang tinggi.4. Peran agunanBentuk
agunan yang paling aman adalah uang tunai. Sedangkan bentuk hipotek yang paling
umum adalah properti residensial. Agunan adalah aset yang diterima oleh debitur
untuk memberikan kredit dan dapat diperoleh kembali jika terjadi wanprestasi.
Ini memainkan peran penting dalam kebijakan
kredit yang diterapkan bank.5. Memantau arus
kasMetode
ini dapat sangat mengurangi masalah. Beberapa bank dengan tingkat default yang
tinggi mengurangi risiko kredit dengan membatasi risiko dan memastikan bahwa
pelanggan bereaksi cepat terhadap situasi yang berubah. 6. Manajemen
Pemulihan
Manajemen
kegagalan kredit yang efektif dapat menghasilkan pemulihan yang substansial
relatif terhadap tingkat kerugian.
|