Apa yang dimaksud
dengan GRC? GRC
merupakan akronim dari Governance, Risk,
dan Compliance (Tata kelola, Risiko, dan Kepatuhan). Penggunaan akronim
tersebut memang terkesan sangat sederhana, namun sebenarnya GRC dan
implementasinya di perusahaan memiliki cakupan yang sangat luas.
Mengenal Definisi GRC Penelitian
ilmiah pertama tentang GRC di tahun 2007 mengungkapkan bahwa gagasan di balik
sistem GRC sudah ditemukan sejak 2003 oleh Open Compliance and Ethic Group
(OCEG). Para ahli mendefinisikan GRC secara formal sebagai referensi singkat
terhadap kemampuan kritis yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi
sekaligus mengatasi ketidakpastian dan bertindak dengan sikap integritas.
GRC is the capability,
or integrated collection of capabilities, that enables an organization to
reliably achieve objectives, address uncertainty, and act with integrity;
including the governance, assurance and management of performance, risk, and
compliance. (www.grcglossary.org)
Implementasi GRC Lebih
dari Sekadar Tiga Huruf Faktanya,
implementasi GRC jauh melampaui peran penting tata kelola, risiko, dan
kepatuhan perusahaan. Hal ini dikarenakan GRC juga mencakup bidang-bidang utama
lainnya, yaitu:
Audit
internal Kepatuhan
dan risiko Bidang
hukum Keuangan Teknologi
Informasi (TI) Sumber
Daya Manusia (SDM) Lini
bisnis, rangkaian eksekutif, dan dewan direksi
Akronim
IACRLFITHR (Internal Audit, Compliance, Risk, Legal, Finance, IT, HR) mungkin
dianggap cocok untuk mewakili cakupan seluruh bidang tersebut. Kendati
demikian, GRC jelas lebih berkesan dan mudah diingat. Akronim yang terdiri dari
tiga huruf tersebut mampu menggambarkan berbagai area kerja yang patut
diintegrasikan, sehingga para ahli pun sepakat untuk menciptakan rumusan GRC.
Tujuan dan Target GRC GRC
mengacu pada SDM, proses, teknologi, dan informasi yang membantu perusahaan
mencapai kondisi kinerja berprinsip (principled
performance). Dengan kata lain, GRC adalah jalur untuk mewujudkan kinerja
berprinsip. GRC mengacu pada kemampuan yang membantu organisasi mencapai tujuan,
mengatasi ketidakpastian, dan bertindak atas nama integritas.
Kinerja
berprinsip dapat dicapai ketika perusahaan dapat menyeimbangkan tujuan,
mengatasi ketidakpastian, dan bertindak berdasarkan integritas secara
konsisten. Setiap perusahaan tentunya selalu menghadapi tantangan dalam
menyelesaikan urusan internal maupun mengimbangi kompetisi pasar yang ketat.
Penerapan GRC yang efektif akan membantu perusahaan mengatasi berbagai masalah
sekaligus mengantisipasi berbagai risiko yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Informasi
lengkap seputar GRC bisa diakses pada http://www.grcglossary.org/ . |