• 09.00 s.d. 18.00

Perusahaan membutuhkan cadangan kerugian piutang yang tidak tertagih, karena agar tidak dipusingkan lagi dengan piutang dan segala bentuk kegiatan usaha bisa terus bergerak sebagaimana seharusnya. Membuat cadangan kerugian piutang yang tidak tertagih juga akan membuat perusahaan mampu merencanakan dan menentukan keputusannya secara lebih strategis lagi, misalnya terkait dengan penyusuan anggaran.

Cadangan kerugian piutang tidak tertagih adalah cadangan yang dilakukan dan juga ditetapkan oleh pihak perusahaan karena adanya piutang yang memang tidak tertagih. Sedangkan kerugian piutang adalah bentuk kerugian yang terjadi karena memang adanya prinsip bahwa piutang yang dicatatkan di dalam laporan keuangan neraca dan hanya memiliki nominal piutang yang diharapkan bisa ditagih oleh perusahaan.

Jika ditulis dengan rumus persamaan, maka kerugian piutang adalah:

Kerugian Piutang = Nominal seluruh piutang – taksiran jumlah piutang yang tidak tertagih

Berdasarkan rumus tersebut, maka bisa kita pahami bahwa cara menyajikan cadangan piutang yang tidak tertagih di dalam neraca adalah jumlah selisih seluruh piutang yang tidak tertagih dikurangi dengan estimasi piutang yang tidak tertagih. Karena laporan neraca dibuat pada setiap akhir periode, maka pada setiap akhir periode harus dilakukan penaksiran jumlah kerugian piutang tidak tertagih yang nantinya harus dibebankan pada periode laporan yang bersangkutan.

Komponen perhitungan cadangan kerugian piutang antara lain:

1.   Jumlah Penjualan

Jika kerugian tersebut disangkut pautkan dengan proses penilaian laba atau cadangan kerugian piutang di dalam laporan laba rugi perusahaan, maka dasar perhitungan kerugian piutang adalah jumlah penjualannya, yaitu dengan melakukan pendekatan pendapatan – biaya.

Bentuk kerugian piutang ini dihitung dengan metode mengalikan persentase tertentu dengan jumlah penjualan yang ada pada periode tersebut. Bentuk persentase kerugian ini dihitung dari adanya perbandingan piutang yang dihapus dengan jumlah penjualan yang ada pada tahun lalu. Selanjutnya, disesuaikan dengan keadaan di tahun yang bersangkutan.

Kerugian piutang ini terjadi karena adanya suatu penjualan kredit, untuk itu sebaiknya kerugian piutang pun harus bisa dihitung dari penjualan kredit. Padahal, ada juga penjualan kredit dan tunai, maka untuk lebih praktisnya maka persentase kerugian piutang ini harus didasarkan pada nilai penjualan yang ada pada periode bersangkutan.

2.     Saldo Piutang

Jika yang digunakan sebagai dasar perhitungan kerugian piutang adalah saldo piutang, maka arahnya adalah dengan menilai aktiva secara teliti menggunakan pendekatan aktiva-utang.

Terdapat tiga cara yang bisa dilakukan untuk menghitung cadangan piutang tidak tertagih atas dasar piutang akhir periode, yaitu:

1.       Meningkatkan Saldo Normal Cadangan Kerugian Piutang

Terdapat dua komponen utama yang harus diketahui dalam menggunakan rumus ini, yaitu persentase kerugian yang ditetapkan, dan juga saldo piutang. Bila hanya ada salah satunya saja, maka rumus ini tidak bisa Anda gunakan, terlebih lagi bila kedua komponen tersebut tidak diketahui.

Kekurangan dari metode ini adalah jika diperhatikan dari sisi laporan laba rugi, maka tidak akan bisa menunjukkan kerugian yang sebenarnya berdasarkan periode tersebut. Karena dalam perhitungannya akan dipengaruhi dengan cadangan kerugian di periode sebelumnya.

2.     Menambah Cadangan Kerugian Piutang

Untuk metode menghitung cadangan piutang yang tidak tertagih ini hampir sama dengan cara sebelumnya, bedanya hanya tidak memperhatikan saldo rekening cadangan dan kerugian saja.

Metode ini memiliki dua kekurangan. Pertama, tidak mampu memberikan informasi jumlah piutang yang bisa ditagih. Kedua, sangat mungkin terjadi dua kali pembebanan kerugian piutang jika pada akhir periode yang bersangkutan masih terdapat berbagai piutang lain pada tahun sebelumnya yang sudah dihitung nilai kerugiannya. Tapi, kelemahan tersebut masih bisa dihilangkan dengan cara menghitung saldo piutang yang terdapat pada periode tersebut.

3      Menaikkan Cadangan Melalui Analisa Umur Piutang

Metode ini bisa dilakukan dengan cara membuat klasifikasi umur piutang dari pelanggan. Cara selanjutnya adalah dengan menentukan persentase kerugian piutang pada setiap klasifikasi umur piutang itu sendiri. Sehingga, nantinya akan diketahui jumlah taksiran kerugian piutang.

Nilai kerugian piutang yang terdapat pada periode bersangkutan ini adalah hasil dari adanya penjumlahan taksiran kerugian yang dikurangi atau ditambahkan saldo rekening kerugian piutang.

Manajemen piutang usaha harus bisa dilakukan secara baik dan juga benar, agar tidak mengganggu kegiatan perusahaan. Pelaksanaan manajemen peluang usaha yang baik bisa dimulai dari proses memberikan piutang pada konsumen, penagihnya, sampai pada proses pencatatan akuntansi. 

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved