Kepemimpinan atau leadership merupakan
keterampilan yang paling diperhitungkan oleh perusahaan dalam menerima karyawan
baru. Sebenarnya, mengapa kemampuan kepemimpinan begitu penting dan bagaimana
membangunnya? Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi,
mengarahkan, memotivasi, dan mengawasi orang lain agar dapat menyelesaikan
tugas yang ditargetkan guna mencapai tujuan tertentu. Maka tidak heran jika
kepemimpinan disebut sebagai bagian inti dari manajemen perusahaan. Sebab,
melalui sistematika kepemimpinan yang baik, peluang pencapaian target dan
tujuan perusahaan akan semakin besar. Oleh karena itu, setiap perusahaan
diharapkan memiliki sistem kepemimpinan yang kuat sehingga efektifitas dan
optimalisasi bisnis dapat tercapai.
Pentingnya Kepemimpinan bagi Perusahaan Di balik kesuksesan sebuah perusahaan,
tentu tidak hanya satu 'kepala' yang bekerja. Para 'kepala' yang pada dasarnya
merupakan pilar-pilar perusahaan ini, tentunya harus memiliki arah agar
tercipta sebuah integritas yang terlihat pada satu tujuan juga. Di sinilah
kepemimpinan berperan penting sebagai kunci keberhasilan tim. Setiap keputusan,
gerakan, dan laju perkembangan perusahaan memerlukan arahan yang terintegrasi
dalam sistem kepemimpinan perusahaan. Dengan demikian, kekuatan kepemimpinan
yang baik disertai dengan kerjasama tim yang baik juga akan memudahkan
pencapaian visi dan misi perusahaan. Segala rintangan dan rintangan dalam
proses pencapaian tujuan dapat dihadapi bersama oleh tim.
Bagaimana Membangun Kepemimpinan yang Baik Meskipun pemimpin memiliki peran
sentral dalam keberhasilan kinerja perusahaan, dalam praktiknya, semua karyawan
juga harus memiliki keterampilan kepemimpinan. Berikut adalah beberapa cara
yang dapat Anda lakukan untuk membangun keterampilan kepemimpinan karyawan
perusahaan Anda. 1.
Menumbuhkan Budaya
Disiplin, Mengembangkan budaya disiplin baik dalam kehidupan profesional maupun
pribadi adalah suatu keharusan untuk memiliki keterampilan kepemimpinan yang
baik. Disiplin di tempat kerja memiliki porsi yang besar dalam kepemimpinan.
Disiplin ditunjukkan melalui ketepatan dalam memenuhi tenggat waktu, ketepatan
dalam menepati janji, dan ketepatan waktu dalam mengakhiri rapat. Kebiasaan
disiplin dapat dilatih mulai dari hal-hal kecil seperti bangun pagi dan berolahraga
secara rutin setiap hari, dan lain sebagainya. Individu yang terbiasa disiplin
dalam hal terkecil sekalipun, akan mudah untuk disiplin dalam melakukan hal-hal
yang lebih besar. 2.
Menginspirasi
Karyawan, Sebagai seorang pemimpin, tentunya segala tindakannya menjadi
perhatian bawahannya. Oleh karena itu, seseorang yang diangkat sebagai pemimpin
harus mampu menginspirasi dan memotivasi orang-orang yang bekerja dengannya
untuk menerapkan disiplin kerja dengan sebaik-baiknya. 3.
Memberdayakan
Rekan Tim, Terkadang, seorang karyawan tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya
sesuai dengan tenggat waktu bukan hanya karena dia tidak memiliki disiplin
waktu. Mungkin, beban kerja yang dibebankan kepadanya masih terlalu berat untuk
dikerjakan sendiri. Hal ini bisa terjadi jika dalam sebuah tim hanya ada satu
orang yang bisa diandalkan untuk mengerjakan tugas tersebut. Untuk itu,
pemberdayaan tim sangat dibutuhkan. Pemberdayaan tim antara lain dapat
dilakukan melalui pemberian kepercayaan atau pendelegasian tugas kepada
individu lain jika suatu pekerjaan tidak memungkinkan untuk ditangani sendiri
dengan tenggat waktu yang sempit. Mendelegasikan tugas kepada orang lain tidak
hanya membantu mempercepat penyelesaian pekerjaan, tetapi juga memberdayakan
dan melatih keterampilan setiap orang dalam tim sehingga dapat diandalkan untuk
melakukan tugas-tugas yang secara teknis serupa.
4. Menetapkan Tujuan yang Kuat, Bahkan visi dan misi
perusahaan yang sempurna tidak akan berhasil jika tidak ada tujuan yang kuat
untuk memandu jalan menuju ke sana. Dari sini, dibutuhkan perumusan rencana
yang tepat dengan tolok ukur realistis yang akan memberikan jalan untuk memandu
jalannya bisnis dari waktu ke waktu. Melalui perumusan rencana yang tepat dan
realistis, waktu dan keterampilan yang diinvestasikan oleh karyawan akan lebih
efisien. Jika hal ini terjadi, maka praktik kepemimpinan dapat berjalan lebih
lancar. |