• 09.00 s.d. 18.00

LANGKAH DALAM MENGHADAPI INSIDEN ATAU BENCANA DALAM ORGANISASI

 

Untuk alasan ini, sebuah organisasi harus mengambil empat langkah di bawah ini untuk memastikan bahwa ia siap untuk menanggapi setiap kemungkinan insiden atau bencana. Keempat tahapan tersebut adalah:

 
a. Business Impact Assessment (BIA), Business Impact Assessment adalah langkah pertama dalam perencanaan kelangsungan bisnis. ISO 22317:2015, standar internasional untuk penilaian dampak bisnis, memiliki tujuan sebagai berikut:

 
• Memberikan panduan untuk merencanakan laporan dampak bisnis.

• Membantu organisasi melakukan penilaian dampak bisnis sesuai dengan standar internasional dan praktik yang baik.

• Relevansi analisis dampak bisnis dengan program Business Continuity Management (BCM). Tahun


b. Incident Response Plan (IRP), Incident Response Plan (IRP) terdiri dari serangkaian proses dan prosedur terperinci untuk memprediksi, mendeteksi, dan mengurangi konsekuensi dari peristiwa yang tidak direncanakan.Membahayakan sumber daya dan aset informasi organisasi, ketika insiden ini terdeteksi, terjadi dan mempengaruhi organisasi atau merusak aset informasi. Insiden adalah ancaman yang telah terjadi dan menyerang aset informasi, serta mengancam keamanan, integritas, atau ketersediaan sumber daya informasi. Perencanaan respons insiden mencakup deteksi insiden, respons insiden, dan pemecahan masalah.

 
c. Disaster Recovery Planning (DRP), Disaster Recovery Planning (DRP) menyediakan manajemen yang efisien dan hemat biaya dari bencana yang terjadi dan terjadi dalam sistem informasi. Ada aspek bencana dalam sistem informasi. Tujuan dari perencanaan pemulihan bencana (DRP) adalah untuk mengurangi risiko dan mengoptimalkan kelangsungan entitas dalam menghadapi risiko bencana. Jika manajemen tidak dapat (tidak tahu?) menyatakan manfaat DRP, atau menyimpulkan bahwa manfaat DRP lebih kecil dari biaya DRP, maka program DRP tidak akan dilaksanakan.

 

d. Business Continuity Planning (BCP), Business Continuity Planning (BCP) itu sendiri adalah suatu strategi atau proses untuk mempersiapkan sistem pencegahan dan penanganan untuk mengurangi atau mencegah dampak krisis bagi operasional normal perusahaan. Rencana strategis BCP menekankan fungsi sumber daya manusia atau warisan untuk memastikan operasinya di tengah krisis. Tujuan dan fungsi Business Continuity Plan (BCP) adalah untuk meminimalkan dampak dari peristiwa yang mengganggu ini pada operasi perusahaan dan untuk mengurangi risiko kerugian finansial dan memperkuat kapasitasnya untuk terorganisir untuk pulih sesegera mungkin. dari peristiwa yang mengganggu.


Peran audit


Audit sistem informasi memeriksa lingkungan keamanan perusahaan secara keseluruhan dan memeriksa kontrol yang mengatur sistem informasi individu. Auditor harus mengikuti proses sampel transaksi melalui sistem dan melakukan pengujian, jika perlu, menggunakan perangkat lunak penilaian otomatis. Sistem informasi audit juga dapat memverifikasi kualitas data

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved