• 09.00 s.d. 18.00

Kepemimpinan transaksional adalah gaya kepemimpinan yang ditandai dengan penggunaan sistem penghargaan dan/atau hukuman untuk mendorong kepatuhan karyawan. Gaya kepemimpinan transaksional juga biasa disebut dengan kepemimpinan manajerial. Kepemimpinan transformasional Berbeda dengan gaya transaksional, kepemimpinan transformasional dicirikan dengan memelihara atau memotivasi karyawan sehingga mereka dapat memecahkan masalah secara mandiri, kreatif dan dengan visi. Ini berarti memberi karyawan lebih banyak ruang untuk mengembangkan keterampilan yang mereka butuhkan.


Sifat
Kepemimpinan Transaksional,

Pertama, dalam gaya transaksional, penghargaan dan hukuman digunakan sebagai motivasi atau motivasi utama untuk memotivasi karyawan untuk melakukan pekerjaan mereka dengan kepatuhan. Kedua, gaya kepemimpinan transaksional seringkali menetapkan standar kerja yang harus dipatuhi secara tepat. Hal ini membuat kreativitas dan inovasi karyawan tidak diperlukan. Selain itu, gaya kepemimpinan transaksional cenderung melihat visi, misi, aturan, dan pedoman sebagai keharusan utama untuk keberlanjutan bisnis. Eksekutif dengan gaya kepemimpinan transaksional menjalankan bisnis sesuai dengan sistem dan aturan yang berlaku. Pemimpin juga memeriksa pekerjaan dan kinerja bawahan secara rinci untuk memastikan bahwa tujuan tercapai. Terakhir, jika ada masalah yang membutuhkan solusi kreatif, pemimpin dengan gaya ini akan sering mengalami kesulitan, tetapi tetap dapat diandalkan dalam memikirkan masalah yang sering muncul.


Sifat Seorang Pemimpin Transformatif

Karakteristik pertama dari seorang pemimpin transformatif adalah berusaha untuk tetap up to date dengan tujuan, teknik, dan metode kerja dari waktu ke waktu. Kedua, pemimpin transformasional sering memahami bahwa setiap karyawan memiliki kepribadian dan kemampuan yang berbeda. Oleh karena itu, evaluasi kinerja pegawai tidak diukur berdasarkan kompetensi tunggal. Begitu pun para pemimpin transformasional seringkali memiliki visi yang jelas dan selalu menjaga komunikasi yang baik dengan karyawannya sehingga kedua belah pihak memiliki visi yang sama. Terakhir, pemimpin transformasional juga membantu menciptakan budaya kerja yang baik dan merupakan contoh standar etika yang dapat diikuti oleh setiap karyawan.

 
Kedua gaya kepemimpinan memiliki kelebihan dan kekurangan. Ini juga memiliki efek lain pada kinerja karyawan. Namun, perlu diingat bahwa keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan kinerjanya. Jadi pilihan gaya kepemimpinan benar-benar terserah Anda. Jika Anda, sebagai seorang pemimpin, menginginkan karyawan untuk dapat bekerja pada tujuan dengan memotivasi bawahan secara material, maka gaya kepemimpinan transaksional akan lebih tepat untuk diterapkan pada bisnis Anda. Namun, jika Anda menikmati lingkungan kantor yang inovatif dan kreatif serta merasa mampu memotivasi dan melatih karyawan, maka adopsilah gaya kepemimpinan transformasional.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved