Perang Rusia dan
Ukraina telah menyeret kenaikan harga pangan dan energi dalam beberapa bulan
terakhir. Imbasnya, laju inflasi meningkat dan menjadi salah satu kekhawatiran
global, tak terkecuali Indonesia. Keadaan inflasi yang tinggi dapat memberi
tekanan terhadap perekonomian suatu negara. Inflasi memang dianggap momok
karena akan menggerus nilai uang masyarakat dari waktu ke waktu, termasuk
simpanan di bank. Selain investasi di instrumen yang tepat, membangun bisnis
juga bisa menjadi jalan mereguk keuntungan maksimal karena pertumbuhan uangnya
yang dapat mengalahkan inflasi.
• Beli real estate untuk dijual atau disewakan Menurut Otoritas
Jasa Keuangan (OJK), real estate adalah tanah dan semua bangunan fisik,
termasuk semua benda yang melekat pada tanah, seperti rumah, gedung, kantor,
pabrik, dan lainnya. Real estate juga meliputi, sarana dan prasana produktif,
perkebunan dan pertanian yang hasil tanahnya bisa dijual dan menghasilkan
profit. Dengan demikian, pengertian real estate berbeda dengan properti.
Properti adalah sesuatu yang dapat dimiliki, seperti tanah, barang-barang,
bangunan, serta sarana dan prasarana yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan tanah dan atau bangunan dimaksud. Pemiliknya berhak atas
keuntungan yang diperoleh dari pemilikan barang tersebut; properti dapat diwarisi
dari pemiliknya (properti). Jadi, properti bukan hanya sebatas pada bangunannya
saja, tetapi juga hak kepemilikan.
Bisnis real
estate termasuk bisnis yang dibeli satu kali, kemudian kamu bisa menyewakan
atau menjualnya dengan harga lebih tinggi atau berkali-kali lipat. Sehingga,
kamu tidak perlu terus menerus menggelontorkan uang untuk menjalankan bisnis
tersebut. Sebagai contoh, kamu membeli tanah seluas 70 meter persegi seharga Rp
1,5 juta per meter perseginya. Berarti, modal yang dibutuhkan sebesar Rp 105
juta. Kalau kamu biarkan tanah tersebut selama dua tahun, lalu menjualnya
dengan asumsi kenaikan 20 persen per tahun, maka kamu bisa menjualnya seharga
Rp 147 juta. Kamu untung sebesar Rp 42 juta dalam dua tahun.
· Memiliki
investasi DIRE Jika ingin
totalitas bisnis real estate di masa-masa inflasi tinggi ataupun tidak ingin
dipusingkan dengan pengelolaannya, kamu bisa melakukan investasi di instrumen
DIRE (Dana Investasi Real Estate). DIRE adalah sebuah produk investasi yang
dikhususkan pada bidang properti dan real estate. DIRE atau REITs (Real Estate
Investment Trust) adalah kumpulan dana investor yang akan diinvestasikan ke
aset real estate, baik secara langsung dengan membeli gedung maupun tidak
langsung dengan membeli saham atau obligasi perusahaan properti atau real
estate. Instrumen ini memiliki kewajiban untuk menginvestasikan minimal 80
persen dana kelolaannya ke real estate, di mana 50 persennya harus berbentuk
aset real estate langsung. Adapun aset yang dilarang untuk dimasukkan dalam
DIRE, yakni bangunan pada tahap konstruksi dan tanah kosong. Investasi DIRE
memiliki keuntungan bagi investor, yaitu investasi real estate tanpa memiliki
dan mengelola properti secara langsung. Dapat juga dijadikan sebagai diversifikasi
investasi dari bisnis real estate secara fisik maupun investasi individu
lainnya, sehingga mengurangi risiko kerugian. Selain itu, produk investasi DIRE
sudah resmi terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan investasinya diawasi
OJK. Jadi, investasi real estate ini sangat aman. Siapkan Modal yang Cukup
Meskipun inflasi sedang terkerek naik bukan berarti menahan uang untuk tidak
berbelanja. Belanja sesuatu yang produktif, seperti real estate secara langsung
dapat memberimu cuan berlipat. Termasuk menanamkan modal di bidang real estate
melalui produk DIRE. Keuntungan yang besar sebanding dengan modal yang harus
dikeluarkan. Oleh karena itu, siapkan dana yang cukup. Daripada duit hanya
mengendap di tabungan dengan bunga yang tidak seberapa dan malah tergerus biaya
administrasi, sebaiknya dialihkan untuk bisnis maupun investasi yang sudah
terbukti mengalahkan inflasi.
sumber:
https://money.kompas.com/worksmart |