Inflasi adalah salah satu istilah yang sering kita dengar.
Namun sebenarnya apa itu inflasi? Sederhananya, inflasi adalah kondisi ketika
harga-harga barang dan jasa mengalami kenaikan. Pengertian inflasi Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian inflasi adalah kemerosotan nilai uang
(kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga
menyebabkan naiknya harga barang-barang. Dengan kata lain, inflasi adalah
menurunnya nilai mata uang karena beberapa faktor. Sementara itu, dikutip
dari laman resmi Bank Indonesia (BI), Sabtu (4/12/2021), arti inflasi adalah
kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu
tertentu. Sedangkan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan apa yang dimaksud
dengan inflasi adalah keadaan perekonomian negara di mana ada kecenderungan
kenaikan harga-harga dan jasa dalam waktu panjang. Penyebabnya karena tidak
seimbangnya arus uang dan barang. Jika inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa dalam
periode tertentu, maka deflasi adalah kebalikanya. Deflasi artinya penurunan
harga barang secara umum dan terus menerus. Penghitungan inflasi Cara
mengetahui laju inflasi adalah dengan menggunakan melihat beberapa indikator.
Pertama dengan indeks harga konsumen (IHK), yaitu indeks harga yang paling umum
dipakai sebagai indikator inflasi. IHK mempresentasikan harga barang dan jasa yang
dikonsumsi oleh masyarakat dalam suatu periode tertentu. Kedua, mengukur laju
inflasi adalah dengan melihat indeks harga perdagangan besar (IHBP). IHPB
merupakan indikator yang menggambarkan pergerakan harga dari komoditi-komoditi
yang diperdagangkan pada tingkat produsen di suatu daerah pada suatu periode
tertentu. Jika pada IHK yang diamati adalah barang-barang akhir yang
dikonsumsi masyarakat, pada IHPB yang diamati adalah barang-barang mentah dan
barang-barang setengah jadi yang merupakan input bagi produsen. Ketiga, mengetahui laju inflasi
adalah dengan GDP Deflator. Prinsip dasar GDP deflator adalah membandingkan
antara tingkat pertumbuhan ekonomi nominal dengan pertumbuhan riil.
Perhitungan inflasi dilakukan oleh Badan Pusat
Statistik (BPS), link ke metadata SEKI-IHK. Kenaikan harga dari satu atau dua
barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau
mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya. Penyebab inflasi Ada banyak
faktor yang menjadi penyebab inflasi. Mengutip dari laman BI, penyebab inflasi
adalah karena adanya tekanan dari sisi supply (cost push inflation) atau adanya
peningkatan biaya produksi. Penyebab inflasi selanjutnya adalah dari sisi permintaan
(demand pull inflation), atau permintaan yang tinggi terhadap suatu barang atau
jasa sehingga membuat harga barang atau jasa tersebut mengalami kenaikan.
Kemudian, penyebab inflasi lainnya adalah dari ekspektasi inflasi, yaitu
perilaku masyarakat yang seringkali memprediksi atau menggunakan ekspektasi
angka inflasi dalam keputusan kegiatan ekonominya. Hal lain yang menjadi
penyebab inflasi adalah bertambahnya uang yang beredar di masyarakat, dan ketidakseimbangan
antara permintaan dan penawaran. Selain itu, kekacauan ekonomi dan politik bisa
juga menjadi penyebab inflasi. Dampak inflasi Dampak inflasi ada banyak. Salah
satunya bisa menurunkan daya beli masyarakat, terutama di kalangan menengah ke
bawah. Jika masyarakat mengurangi belanja, maka pertumbuhan ekonomi akan
bergerak lambat atau stagnan, bahkan bisa lebih rendah. Selanjutnya, dampak inflasi yang kedua adalah merugikan
konsumen karena gaji atau penghasilan menjadi stagnan, namun biaya pengeluaran
membengkak akibat kenaikan harga barang atau jasa. Berikutnya, dampak inflasi
adalah berpengaruh pada kemampuan ekspor sebuah negara. Biaya ekspor menjadi
lebih mahal dan daya saing produk ekspor menurun sehingga devisa akan
berkurang. Dampak inflasi yang tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian (uncertainty)
bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan. Inflasi yang tidak stabil akan
menyulitkan keputusan masyarakat dalam melakukan konsumsi, investasi, dan
produksi, yang pada akhirnya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi. Baca juga:
Lira Turki Anjlok Lebih dari 40 Persen Setahun, Kok Bisa? Beda inflasi dan
deflasi Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Deflasi diartikan suatu periode
yang mana harga-harga secara umum jatuh dan nilai uang bertambah. Bila inflasi
terjadi akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka deflasi
terjadi karena kurangnya jumlah uang yang beredar. Demikian informasi mengenai
apa itu inflasi atau pengertian inflasi. Inflasi adalah kondisi barang dan jasa
mengalami kenaikan secara terus menerus. Meski dipandang negatif, inflasi yang
terkontrol dengan baik menjadi hal penting untuk pertumbuhan ekonomi.
https://money.kompas.com/read/2021/12/04/204749726/inflasi-pengertian-penyebab-dan-bedanya-dengan-deflasi?page=2 |