PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengaku siap menghadapi normalisasi kebijakan restrukturisasi kredit terdampak pandemi Covid-19 pada tahun depan. Berbagai langkah antisipatif sudah dilakukan untuk mencegah terjadinya 'cliff effect', apabila Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak memperpanjang kebijakan relaksasi kredit tersebut.
Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin mengatakan, perseroan sudah sangat konservatif dalam menentukan langkah-langkah terkait pemulihan kredit yang direstrukturisasi. Ahmad optimistis, penghentian kebijakan restrukturisasi kredit terdampak pandemi Covid-19 tidak akan mengganggu kinerja keuangan perseroan. "Kita sudah siap apabila program relaksasi dari OJK tidak diperpanjang di bulan Maret 2023, tidak akan terjadi cliff effect di Bank Mandiri dan tidak akan berdampak financial performace kami," ujar dia, dalam gelaran Public Expose Live 2022, Kamis (15/9/2022). Bank dengan aset terbesar itu mencatat, nilai kredit yang mengikuti program restrukturisasi kredit terdampak pandemi terus menurun. Tercatat sampai dengan Juni 2022, nilai kredit yang direlaksasi oleh Bank Mandiri mencapai Rp 58,2 triliun, lebih rendah sekitar Rp 40 triliun dari level tertinggi Rp 98 triliun. "Sebagian besar debitur tersebut sudah kembali normal, sebagian sudah lunas, sebagian sudah bayar, sebagian juga sudah tidak dalam restructuring program," kata Ahmad. Lebih lanjut Ahmad menjelaskan, untuk sisa kredit yang masih direstrukturisasi, perseroan telah melakukan sejumlah langkah mitigasi. Pembentukan cadangan kerugian penurunan (CKPN) menjadi langkah utama yang diambil oleh Bank Mandiri, untuk mengantisipasi kredit yang masuk ke dalam kategori high risk itu. Kemudian, untuk pinjaman yang dinilai sudah tidak bisa diselamatkan, Bank Mandiri akan mengkategorikannya sebagai kredit bermasalah atau NPL. Oleh karenanya, evaluasi terus dilakukan perseroan guna mengetahui kondisi kredit yang mengikuti program restrukturisasi terdampak pandemi. "Kita sudah siap apabila program restrukturisasi OJK tidak diperpanjang," ucap Ahmad. sumber Kompas.com |