Financial Technology Fintech adalah kependekan dari Financial Technology, yang bisa diartikan sebagai financial technology Indonesia. Secara sederhana, Fintech dapat diartikan sebagai pemanfaatan perkembangan teknologi informasi untuk meningkatkan pelayanan di bidang keuangan. Fintech sendiri merupakan salah satu dari empat fokus utama prodi ini. Selain mempelajari perkembangan teknologi keuangan di seluruh dunia, Anda juga akan memperoleh berbagai keterampilan lain di bidang keuangan perusahaan, manajemen investasi, dan layanan keuangan terkait.
Manfaat
fintech yang tidak kalah pentingnya adalah kemampuan untuk membantu para
pebisnis mendapatkan modal usaha. UMKM
yang sedang berkembang di Indonesia biasanya mengambil pinjaman modal dari bank
dengan persyaratan yang banyak dan suku bunga yang relatif tinggi. Dalam hal sistem pembayaran, FinTech memiliki
peran untuk dimainkan; Menyediakan pasar bagi pengusaha. Menjadi alat pembayaran, penagihan, dan pembuatan faktur.
Tingkatkan Investasi
Kelemahan Fintech
Bisnis
harus menyediakan kemampuan komputer, tablet, atau smartphone yang terhubung
internet. Layanan financial technology ini hanya bisa diakses melalui
internet. Jika Anda berada di area tanpa akses internet, Anda tidak akan dapat
menggunakan layanan keuangan ini. Risiko apa
yang dihadapi masyarakat saat menggunakan tekfin? Ketua Dewan Komisioner
OJK Muliaman Hadad mengatakan risiko pertama dari bisnis fintech adalah risiko
diserang hacker. Kedua, risiko kebangkrutan fintech yang bidang kegiatannya
adalah perantara pembiayaan atau perkreditan. Ketiga, lanjutnya, risiko
penipuan. Ancaman terakhir adalah kerentanan terhadap penyalahgunaan data pelanggan. |