Cara Membuat Buku Besar Beserta Contoh Apa itu buku besar (General Ledger)? Bagaimana cara membuat atau posting buku besar akuntansi dalam bentuk T, Skontro, dan Staffle untuk perusahaan dagang, simak juga contoh bagaimana Anda dapat melakukan entri jurnal yang tepat pada ulasan berikut ini! Buku besar akuntansi atau General Ledger adalah salah satu bagian dari siklus akuntansi. Secara teknis, buku besar adalah buku yang berisi kumpulan data transaksi historis yang termuat di Jurnal Umum dan Jurnal Khusus. Sebenarnya, cara membuat atau posting buku besar perusahaan dagang bisa terbilang sederhana. Namun, hal ini akan menjadi sulit ketika suatu bisnis memiliki volume transaksi bisnis yang tidak sedikit. Pada dasarnya, buku besar adalah menampilkan riwayat transaksi dan saldo keuangan pada suatu periode akuntansi. Pada akhir periode, ini akan berfungsi sebagai sumber data untuk membuat Laporan Keuangan perusahaan.
Table of Contents 2 Manfaat dan Fungsi Buku Besar 3.3 3. Bentuk Staffle Berkolom Saldo Tunggal 3.4 4. Bentuk Staffle Berkolom Saldo Rangkap 4 Akun di dalam General Ledger 5 Akun-T pada Buku Besar Akuntasi 6 Cara Membuat dan Posting Buku Besar Akuntasi : Entri Jurnal 7 Contoh Entri Jurnal Umum ke Buku Besar Akuntansi 8 Membuat Buku Besar Lebih Mudah dengan Adanya Software Akuntansi Jurnal Apa itu Buku Besar? Yang dimaksud dengan buku besar akuntansi (Ledger) adalah suatu kumpulan akun-akun yang digunakan untuk meringkas transaksi yang telah dicatat dalam jurnal yang dapat dibuat dalam bentuk T, Skontro, dan Staffle. Buku besar akuntansi perusahaan juga dapat diartikan sebagai sebuah tahapan catatan terakhir dalam akuntansi atau book of final entry yang menampung ringkasan data yang sudah dikelompokan atau diklasifikasikan yang berasal dari jurnal. Buku ini berisi tentang perkiraan-perkiraan yang mengikhtisarkan pengaruh adanya transaksi keuangan terhadap perubahan sejumlah akun. Akun akun yang tercatat di dalamnya merupakan akun akun yang berbeda seperti akun aktiva, kewajiban, dan modal perusahaan. Penting diingat bahwa banyaknya jumlah perkiraan yang dibutuhkan/dicatat perusahaan berbeda-beda, karena tergantung kepada kekayaan dan keuangan perusahaan, jenis kegiatan, volume transaksi dan informasi yang diinginkan perusahaan. Fungsi setiap akun-akun yang terdapat di buku besar akuntansi perusahaan berbeda sesuai dengan kondisi perusahaan masing-masing. Data dalam ledger akuntansi belum terperinci karena akun terkadang tidak mencerminkan data secara rinci, seperti rekening utang, piutang, dan persediaan barang dagang. Untuk melihat rekening-rekening tersebut diperlukan rekening lain yang dikelompokkan dalam suatu buku atau kumpulan kartu-kartu yang disebut buku besar pembantu atau subsidiary ledger. Dengan begitu maka ada buku besar pembantu utang, pembantu piutang, dan pembantu barang dagang. Baca juga: Cara Membuat Pembukuan Keuangan Usaha Kecil Sederhana
Manfaat dan Fungsi Buku Besar Bisa dikatakan fungsi buku besar akuntansi bentuk T, Skontro, dan Staffle ini adalah sangat krusial dalam penyusunan laporan keuangan tahunan perusahaan. Masing-masing bentuk buku besar akuntansi perusahaan memiliki kegunaan tersendiri. Hal ini bergantung pada setiap perusahaan. Anda harus menyesuaikan dengan perusahaan Anda dan melihat berapa banyak transaksi di dalam perusahaan Anda. Beberapa fungsi dari buku besar akuntansi adalah sebagai berikut ini: Sebagai alat untuk meringkas data transaksi yang telah dicatat dalam jurnal (umum). Sebagai alat untuk menggolongkan data keuangan serta dapat untuk mengetahui jumlah atau keadaan rekening (akun) yang sebenarnya apakah ada perbedaan atau tidak. Sebagai dasar penggolongan transaksi yang ada atau telah dicatat dalam jurnal. Sebagai bahan atau informasi untuk menyusun laporan keuangan. Sebagai bukti atau validasi dari semua data yang telah terkumpul. Pembaharuan terhadap akun yang terdapat pada buku besar umum dan berkas berkas data transaksi. Sebagai pencatatan penyesuaian terhadap akun akun perusahaan. Persiapan laporan keuangan di akhir periode akuntansi. Media klasifikasi dan pencatatan kode data transaksi yang bersumber dari akun-akun perusahaan. Selain fungsi-fungsi dari buku besar akuntansi perusahaan di atas, ada pula manfaat baik dalam bentuk T, Skontro, dan Staffle, di antaranya adalah: Pencatatan data transaksi bisnis yang akurat yang terjadi selama periode akuntansi. Setiap data tersebut akan lebih mudah dipertanggung jawabkan ketika akhir periode yaitu pada saat pembuatan laporan keuangan. Dengan catatan data transaksi yang tepat dan akurat, maka pembuatan laporan keuangan akan lebih mudah juga. Memposting semua transaksi yang terjadi dalam bisnis dengan benar berdasarkan akun akun perusahaan. Menyeimbangkan debet dan kredit dalam akun perusahaan. Mempermudah proses pembuatan jurnal penyesuaian dengan catatan data transaksi yang akurat. Bentuk Buku Besar Sebelum masuk ke bagian cara membuat dan contoh buku besar, ada beberapa bentuk dari pencatatn akuntansi ini yang perlu Anda pahami terlebih dahulu, yaitu adalah: 1. Buku Besar Bentuk T Buku besar perusahaan dengan bentuk T dalam akuntansi atau keuangan merupakan salah satu bentuk yang paling sederhana di mana bentuknya terlihat seperti huruf T besar. Di sebelah kanan menunjukan sisi kredit, di sebelah kiri menunjukan sisi debit. Bentuk juga fungsi dari buku besar ini cukup sederhana dan mudah. Nama akun diletakkan pada sisi kiri atas dan kode akun diletakkan di sisi kanan atas. Jumlah akun dan transaksi yang dicatat berbeda-beda untuk setiap perusahaan. Tergantung pada jenis perusahaan dan jenis transaksi yang terjadi dalam satu periode perusahaan. Jenis ledger dengan bentuk T tetap memiliki kesamaan meskipun akun yang dicatat berbeda. Kesamaannya yaitu format tanggal, debit, kredit, dan nama dan nomor akun, total di akhir jumlahnya.
|