Belajar Akuntansi Dasar Dengan
Cara Mudah dan Menyenangkan Pasti banyak di antara kamu yang
merasa akuntansi dasar itu menyebalkan. Akuntansi sebagai sebuah disiplin
ilmu yang berkaitan dengan hitung-hitungan kerap dianggap
momok. Konsepnya dianggap sulit, ribet, dan memusingkan. Padahal, akuntansi dasar
adalah ilmu yang akan sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Bukan
hanya untuk menghitung uang perusahaan, tapi juga untuk mengelola keuangan
pribadi, bahkan anggaran rumah tangga. Akuntansi merupakan sebuah
rangkaian proses, mulai dari mencatat, mengklasifikasikan, mengolah, hingga
menyajikan data atas transaksi-transaksi keuangan. Kegiatan tersebut dilakukan
untuk mempermudah pihak-pihak terkait dalam memahami kondisi keuangannya, yang
dapat juga menjadi acuan dalam pengambilan keputusan. Belajar akuntansi dasar tidak
sesulit yang dibayangkan, kok. Melalui artikel ini, majoo berusaha
mengajak kamu berkenalan dan memahami dengan lebih mudah konsep dasar dan proses
dalam akuntansi. Merujuk pada pengertian akuntansi
menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), akuntansi adalah ilmu mencatat,
menganalisis, dan mengkomunikasikan transaksi atau kejadian ekonomi suatu
entitas bisnis. Tujuannya adalah untuk menghasilkan dan melaporkan informasi
yang relevan bagi berbagai pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan. Mempelajari akuntansi dasar dapat
membantu dalam memahami poin-poin penting dalam ilmu akuntansi. Poin-poin
tersebut adalah Aset, Utang, Modal, Pendapatan, serta Beban atau Biaya. Setelah memahami kelima poin
tersebut, kemudian kamu bisa mulai menyusun laporan keuangan yang terdiri atas
neraca, laba rugi, arus kas, perubahan modal, serta catatan atas laporan
keuangan. Akuntansi dasar wajib dipahami
oleh para pebisnis, baik offline maupun online. Dengan mengetahui ilmu-ilmu
dasar akuntansi, maka kamu akan bisa mengatur keuangan dengan baik. Proses dalam Akuntansi Seperti yang tadi telah
dijelaskan bahwa akuntansi adalah proses pencatatan dan pelaporan transaksi
keuangan yang terjadi pada bisnis atau organisasi. Proses dalam akuntansi
disebut juga siklus akuntansi dasar. Disebut siklus karena semua yang
terjadi dalam kegiatan akuntansi akan terjadi secara terus-menerus dan
cenderung berulang. Berikut ini empat proses dalam
akuntansi dasar yang perlu kamu ketahui. Proses Akuntansi #1 – Pencatatan Dalam sebuah perusahaan,
transaksi keuangan yang terjadi sangat banyak. Jika tidak dilakukan pencatatan,
maka mustahil bisa menyusun laporan keuangan yang baik dan dapat
dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, penting untuk
selalu mendokumentasikan atau melakukan pencatatan transaksi keuangan dalam
satu periode tertentu yang disusun secara kronologis. Pencatatan yang detail
akan sangat memudahkan untuk menganalisis arus kas. Dapat dikatakan, pencatatan
adalah proses paling penting dalam akuntansi dasar. Proses pencatatan sering disebut
juga sebagai proses pembukuan. Semua kegiatan atau transaksi keuangan akan
dituliskan ke dalam buku atau jurnal khusus. Baca juga: Buku Besar:
Pengertian, Contoh, dan Cara Membuatnya Proses Akuntansi #2 –
Mengklasifikasi dan Meringkas Meski transaksi keuangan sudah
dicatat secara terperinci dan kronologis, namun data yang disajikan masih
berupa data mentah. Oleh karena itu, transaksi keuangan juga harus digolongkan
atau diklasifikasikan dalam kelompok yang berhubungan. Penggolongan transaksi
sangat penting agar penyajian dapat diringkas. Sudah menjadi tugas seorang akuntan untuk
meringkas dan mengklasifikasi data pencatatan keuangan ke dalam beberapa
kategori. Data yang ada akan ‘diterjemahkan’ menjadi komponen-komponen dari
laporan keuangan. Proses Akuntansi #3 – Pelaporan Laporan akuntansi menjadi hasil
akhir dari siklus akuntansi dasar. Dalam proses ini, akuntan akan mengikhtisar
dan menyajikan informasi yang telah dikelompokkan ke dalam bentuk laporan
seperti yang diinginkan perusahaan. Jenis laporan akuntansi yang
utama adalah laporan keuangan. Bentuk dari laporan ini dapat berupa neraca
saldo, jurnal penyesuaian, jurnal penutup, hingga jurnal pembalik. Biasanya,
laporan keuangan diserahkan per bulan, per kuartal, dan per tahun. Baca juga: Contoh Neraca
Saldo Untuk Pebisnis Pemula Proses Akuntansi #4 –
Menganalisis Setelah menyelesaikan laporan
keuangan, seorang akuntan juga harus menganalisisnya. Ia akan menghubungkan,
melakukan perbandingan, menilai kinerja perusahaan, hingga memberikan
rekomendasi sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen dalam mengambil keputusan
strategis. Hal-hal seperti laba yang diperoleh, hasil
penjualan, ekuitas atau modal yang diterima, dan informasi sejenisnya harus
dikedepankan dalam analisis laporan keuangan. Misalnya, jika laba perusahaan
mengalami penurunan, maka seorang akuntan bisa memberikan rekomendasi untuk
mencegah adanya penurunan lebih lanjut, yaitu memberikan saran bahwa perusahaan
perlu menyusun strategi pemasaran yang lebih baik untuk menunjang peningkatan
penjualan. Dari empat siklus akuntansi dasar
tersebut dapat disimpulkan bahwa mempelajari akuntansi dasar sangat penting.
Perkembangan dan kemajuan perusahaan dapat dilihat berdasarkan keempat proses
tersebut. Ingin memiliki laporan keuangan
yang baik, maka menjalankan proses akuntansi adalah hal mutlak. Laporan
keuangan yang akurat dan detail tentu akan menjaga kestabilan keuangan dan
membantu dalam pengambilan keputusan. Memahami Persamaan Akuntansi
Dasar Setelah memahami proses dalam
akuntansi, berikutnya kamu perlu mengenal persamaan akuntansi dasar. Poin-poin
penting yang terangkum dalam persamaan akuntansi dasar harus dikuasai. Persamaan akuntansi dasar adalah
hubungan antara harta, utang, dan modal yang dimiliki perusahaan. Di awal
artikel sempat menyebutkan tentang poin-poin penting dalam ilmu akuntansi,
yaitu Aset, Utang, Modal, Pendapatan, serta Beban atau Biaya. Nah, dalam persamaan akuntansi
dasar, poin-poin tersebut akan dihubungkan satu sama lain. Berikut persamaan
akuntansi dasar menggunakan konsep ALOE:
|