• 09.00 s.d. 18.00

Belajar Akuntansi Dasar Dengan Cara Mudah dan Menyenangkan

Pasti banyak di antara kamu yang merasa akuntansi dasar itu menyebalkan. Akuntansi sebagai sebuah disiplin ilmu yang berkaitan dengan hitung-hitungan kerap dianggap momok. Konsepnya dianggap sulit, ribet, dan memusingkan.

Padahal, akuntansi dasar adalah ilmu yang akan sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya untuk menghitung uang perusahaan, tapi juga untuk mengelola keuangan pribadi, bahkan anggaran rumah tangga.

Akuntansi merupakan sebuah rangkaian proses, mulai dari mencatat, mengklasifikasikan, mengolah, hingga menyajikan data atas transaksi-transaksi keuangan. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mempermudah pihak-pihak terkait dalam memahami kondisi keuangannya, yang dapat juga menjadi acuan dalam pengambilan keputusan.

Belajar akuntansi dasar tidak sesulit yang dibayangkan, kok. Melalui artikel ini, majoo berusaha mengajak kamu berkenalan dan memahami dengan lebih mudah konsep dasar dan proses dalam akuntansi.

Merujuk pada pengertian akuntansi menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), akuntansi adalah ilmu mencatat, menganalisis, dan mengkomunikasikan transaksi atau kejadian ekonomi suatu entitas bisnis. Tujuannya adalah untuk menghasilkan dan melaporkan informasi yang relevan bagi berbagai pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan.

Mempelajari akuntansi dasar dapat membantu dalam memahami poin-poin penting dalam ilmu akuntansi. Poin-poin tersebut adalah Aset, Utang, Modal, Pendapatan, serta Beban atau Biaya.

Setelah memahami kelima poin tersebut, kemudian kamu bisa mulai menyusun laporan keuangan yang terdiri atas neraca, laba rugi, arus kas, perubahan modal, serta catatan atas laporan keuangan.

Akuntansi dasar wajib dipahami oleh para pebisnis, baik offline maupun online. Dengan mengetahui ilmu-ilmu dasar akuntansi, maka kamu akan bisa mengatur keuangan dengan baik.

Proses dalam Akuntansi

Seperti yang tadi telah dijelaskan bahwa akuntansi adalah proses pencatatan dan pelaporan transaksi keuangan yang terjadi pada bisnis atau organisasi. Proses dalam akuntansi disebut juga siklus akuntansi dasar. Disebut siklus karena semua yang terjadi dalam kegiatan akuntansi akan terjadi secara terus-menerus dan cenderung berulang.

Berikut ini empat proses dalam akuntansi dasar yang perlu kamu ketahui.

Proses Akuntansi #1 – Pencatatan

Dalam sebuah perusahaan, transaksi keuangan yang terjadi sangat banyak. Jika tidak dilakukan pencatatan, maka mustahil bisa menyusun laporan keuangan yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan.

Oleh karena itu, penting untuk selalu mendokumentasikan atau melakukan pencatatan transaksi keuangan dalam satu periode tertentu yang disusun secara kronologis. Pencatatan yang detail akan sangat memudahkan untuk menganalisis arus kas. Dapat dikatakan, pencatatan adalah proses paling penting dalam akuntansi dasar.

Proses pencatatan sering disebut juga sebagai proses pembukuan. Semua kegiatan atau transaksi keuangan akan dituliskan ke dalam buku atau jurnal khusus.

Baca juga: Buku Besar: Pengertian, Contoh, dan Cara Membuatnya

Proses Akuntansi #2 – Mengklasifikasi dan Meringkas

Meski transaksi keuangan sudah dicatat secara terperinci dan kronologis, namun data yang disajikan masih berupa data mentah. Oleh karena itu, transaksi keuangan juga harus digolongkan atau diklasifikasikan dalam kelompok yang berhubungan. Penggolongan transaksi sangat penting agar penyajian dapat diringkas.

Sudah menjadi tugas seorang akuntan untuk meringkas dan mengklasifikasi data pencatatan keuangan ke dalam beberapa kategori. Data yang ada akan ‘diterjemahkan’ menjadi komponen-komponen dari laporan keuangan.

Proses Akuntansi #3 – Pelaporan

Laporan akuntansi menjadi hasil akhir dari siklus akuntansi dasar. Dalam proses ini, akuntan akan mengikhtisar dan menyajikan informasi yang telah dikelompokkan ke dalam bentuk laporan seperti yang diinginkan perusahaan.

Jenis laporan akuntansi yang utama adalah laporan keuangan. Bentuk dari laporan ini dapat berupa neraca saldo, jurnal penyesuaian, jurnal penutup, hingga jurnal pembalik. Biasanya, laporan keuangan diserahkan per bulan, per kuartal, dan per tahun.

Baca juga: Contoh Neraca Saldo Untuk Pebisnis Pemula

Proses Akuntansi #4 – Menganalisis

Setelah menyelesaikan laporan keuangan, seorang akuntan juga harus menganalisisnya. Ia akan menghubungkan, melakukan perbandingan, menilai kinerja perusahaan, hingga memberikan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen dalam mengambil keputusan strategis.

Hal-hal seperti laba yang diperoleh, hasil penjualan, ekuitas atau modal yang diterima, dan informasi sejenisnya harus dikedepankan dalam analisis laporan keuangan. Misalnya, jika laba perusahaan mengalami penurunan, maka seorang akuntan bisa memberikan rekomendasi untuk mencegah adanya penurunan lebih lanjut, yaitu memberikan saran bahwa perusahaan perlu menyusun strategi pemasaran yang lebih baik untuk menunjang peningkatan penjualan.

Dari empat siklus akuntansi dasar tersebut dapat disimpulkan bahwa mempelajari akuntansi dasar sangat penting. Perkembangan dan kemajuan perusahaan dapat dilihat berdasarkan keempat proses tersebut.

Ingin memiliki laporan keuangan yang baik, maka menjalankan proses akuntansi adalah hal mutlak. Laporan keuangan yang akurat dan detail tentu akan menjaga kestabilan keuangan dan membantu dalam pengambilan keputusan.

Memahami Persamaan Akuntansi Dasar

Setelah memahami proses dalam akuntansi, berikutnya kamu perlu mengenal persamaan akuntansi dasar. Poin-poin penting yang terangkum dalam persamaan akuntansi dasar harus dikuasai.

Persamaan akuntansi dasar adalah hubungan antara harta, utang, dan modal yang dimiliki perusahaan. Di awal artikel sempat menyebutkan tentang poin-poin penting dalam ilmu akuntansi, yaitu Aset, Utang, Modal, Pendapatan, serta Beban atau Biaya.

Nah, dalam persamaan akuntansi dasar, poin-poin tersebut akan dihubungkan satu sama lain. Berikut persamaan akuntansi dasar menggunakan konsep ALOE:

 

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved