• 09.00 s.d. 18.00

Pengertian Bursa Berjangka

Seperti dijelaskan sebelumnya, bursa berjangka adalah tempat untuk melakukan jual-beli kontrak atau derivatif. Lalu sebenarnya apa itu bursa berjangka dan bagaimana cara kerjanya? Dikutip dari dokumen Perdagangan Berjangka Komoditi yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dijelaskan, bursa berjangka adalah badan usaha yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk kegiatan jual beli komoditi berdasarkan kontrak berjangka, kontrak derivatif syariah, atau kontrak derivatif lainnya.

Saat ini, Indonesia memiliki dua berusa berjangka, yakni PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Futures Exchange (JFX) yang mulai beroperasi di akhir tahun 2000 dan PT Bursa Komoditi Derivatif Indonesia (BKDI) atau Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) yang mulai beroperasi di tahun 2009. Mekanisme transaksi bursa berjangka dilakukan pembelian kontrak yang sudah terstandardisasi berdasarkan bursa berjangka. Terjadinya kesepakatan antara pembeli dan penjual akan diikat melalui kontrak meskipun mereka saling tidak tahu siapa lawan transaksinya. Seperti apa kontrak yang ditransaksikan dalam bursa berjangka? Bappebti menjelaskan, dalam perdagangan berjangka, seorang nasabah tidak perlunmenyetor uang sebesar nilai kontrak yang diperjual-belikan, tetapi hanya dalam sejumlah persentase kecil berkisar antara 3-5 persen dari nilai kontrak. Sejumlah uang ini disebut dengan margin.

 

Beda Bursa Berjangka dan Bursa Saham

Sebenarnya, bila melihat penjelasan sebelumnya, sudah bisa terlihat beda bursa berjangka dan bursa saham. Salah satunya yakni barang yang ditransaksikan sudah jelas berbeda, yakni kontrak atas sebuah komoditas untuk bursa berjangka, sedangkan bursa saham menjual surat berharga yang diterbitkan sebuah lembaga. Kontrak pada perdagangan berjangka pun tidak diterbitkan seperti dalam penerbitan saham, tetami terbentuk waktu ada pihak pembeli (atau disebut dengan istilah long) dan ada pihak penjual (yang disebut short).

Di pasar modal atau pasar saham yang terjadi yaitu perdagangan fisik di mana jual beli saham dilaksanakan secara fisik, sehingga terjadi serah terima saham secara fisik dengan kewajiban membayar senilai 100 persen dari transaksi. Sementara itu, di bursa berjangka, yang ditransaksikan yaitu kontrak/janji atau kesepakatan kepada menyerahkan atau menerima suatu benda/barang tertentu di kemudian hari. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, penjual atau pembeli dalam pasar berjangka wajib menyerahkan sejumlah dana hanya sekitar 3 hingga 5 persen dari nilai komoditi yang ditransaksikan sebagai itikad elok (good faith) yang disebut margin. Setiap saat nasabah bisa menjual kontraknya sebelum jatuh tempo. Namun harus diingat, transaksi jual beli yang digeluti adalah suatu bisnis yang tidak hanya menilai margin yang disetorkan, tetapi sesungguhnya sebesar nilai kontrak tersebut. Seingga, bila terjadi perubahan harga komoditi, misal ada kenaikan harga komoditi di pasar hal itu yang menjadi keuntungan bagi investor tersebut. Namun, bila terjadi adalah sebaliknya, nasabah akan mengalami kerugian yang besar sehingga margin yang disetorkan bisa berlipat atau lenyap dalam waktu singkat.

 

Sumber :

https://money.kompas.com/read/2021/10/21/210803326/bursa-berjangka-pengertian-dan-bedanya-dengan-bursa-saham?page=2

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved