APBN Dari
mana uang untuk memperbaiki jalan yang rusak atau membangun rumah dan jembatan
yang hilang akibat letusan gunung berapi? Ya, tentu saja dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Inti dari pertanyaan di atas adalah
bagaimana proses detail yang dilakukan oleh pemerintah. Secara umum, ada tiga
tahap: perencanaan, pendanaan dan transfer dana. Pertama,
pemerintah merencanakan jalan dan jembatan di awal tahun. Apakah jalan dan
jembatan tersebut akan segera dibangun? Tidak. Perlu ada sumber pendanaan untuk
membayar tukang dan bahan bangunan. Karena 70 persen dari anggaran nasional
dibiayai oleh pajak, maka diperlukan administrasi pemungutan pajak. Langkah
selanjutnya adalah pemungutan pajak. Sebagai contoh, sebuah perusahaan
memperoleh laba bisnis. Dari keuntungan ini, perusahaan harus membayar pajak
kepada Negara. Apakah kantor pajak adalah tempat penyetorannya? Semua pajak
masuk melalui bank dan kantor pos dan tidak disetorkan ke kantor pajak. Uang
tersebut langsung dikirim dari bank atau kantor pos ke bendahara Kementerian
Keuangan. Yang
ketiga adalah pengiriman dana pembangunan. Setelah dana terkumpul, Departemen
Keuangan mentransfer uang pajak ke kementerian terkait untuk pembangunan jalan,
jembatan, tempat penampungan, dll. Pajak
juga dikirimkan ke pemerintah daerah untuk gaji ASN, biaya BPJS untuk orang
miskin, biaya operasional sekolah, dana desa dan pembangunan lainnya. Program
bantuan sosial tunai untuk masyarakat miskin juga berasal dari pajak.
Singkatnya, semua dana pajak digunakan sesuai dengan APBN dan APBD.
Tiga tahapan di atas menunjukkan bahwa peran departemen pajak adalah untuk mendidik dan mengawasi wajib pajak atas kewajiban pajak mereka dan untuk menegakkan hukum ketika beberapa wajib pajak tidak membayar sesuai dengan peraturan. Oleh: Anandita Budi Suryana, pegawai Direktorat
Jenderal Pajak
https://www.pajak.go.id/id/artikel/rishi-krisis-dan-boikot-pajak |