7 Persiapan Untuk Memulai Usaha Kuliner Seafood Sejak dulu hingga kini di tengah pandemi, kuliner selalu
menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Dari beragam jenis makanan, seafood menjadi salah satu menu
favorit banyak orang. Hal ini tidak hanya terlihat dari maraknya warung tenda
kuliner seafood yang beroperasi, tapi juga sejumlah usaha seafood yang
wara-wiri secara online—baik di media sosial maupun aplikasi ojek online. Jika kamu tertarik memulai suatu bisnis, maka kamu bisa
mencoba peruntungan melalui usaha kuliner seafood. Tentunya sejumlah persiapan harus kamu lakukan agar usaha
dapat berjalan lancar dan meraup keuntungan. Berikut beberapa di antaranya. 1. Buat rencana bisnis Hal pertama yang harus kamu persiapkan adalah rencana bisnis,
termasuk model usaha. Apakah kamu mau memiliki gerai untuk take away,
restoran, atau hanya menjual secara online? Jika kamu ingin orang bisa makan di tempat usaha kamu,
artinya kamu harus mencari lokasi yang strategis sekaligus memperhitungkan
biaya sewa. Kamu juga harus memikirkan aspek keamanan dapur dan sanitasi
limbah. Selain itu, apa pun model usaha yang dipilih, kamu perlu
menentukan jenis makanan yang akan disajikan. Apakah mau fokus kepada salah satu jenis seafood tertentu
atau menyajikan beragam menu? Jangan ragu untuk melakukan riset mengenai kebutuhan pasar
terhadap kuliner seafood, misalnya ternyata mereka lebih suka menu dengan saus
tiram. Dengan begitu, kamu dapat menyediakan hal-hal yang dibutuhkan
oleh pencinta kuliner. Baca Juga: 7 Tips Sukses Menjalankan Usaha Kuliner Nasi Padang 2. Siapkan modal Begitu sudah tahu jenis dan model usaha seafood seperti apa
yang akan dijalankan, kamu pun dapat memperhitungkan modal yang dibutuhkan. Hal ini tentunya mencakup bahan baku berupa seafood, beras,
hingga aneka bumbu. Kebutuhan gas, listrik dan air, gaji karyawan, hingga biaya
sewa tempat juga perlu diperhitungkan jika kamu berharap konsumen dapat makan
di tempat. Tentunya, nih, usaha seafood berupa restoran akan memerlukan
modal yang lebih besar dibandingkan usaha take away. Jadi pastikan kamu memiliki dana sesuai model usaha yang
dijalankan. Jika ternyata modal usaha tidaklah cukup, kamu dapat
memanfaatkan super financial app KoinBisnis dari Koinworks. Dengan begitu kamu bisa mengajukan pinjaman hingga Rp2 miliar
dengan bunga terjangkau, yaitu mulai dari 0,75% per bulan. Tidak pakai ribet, hal ini bisa dilakukan secara online
melalui smartphone kamu. Klik di sini untuk mengajukan pinjaman. Baca juga: 5 Ide Usaha Kaki Lima Yang Menguntungkan 3. Kualitas berbicara Usaha kuliner dengan rasa ‘biasa’ saja akan sulit bersaing
dengan kompetitor. Oleh karena itu, sebelum menyajikan menu kepada konsumen,
kamu harus menemukan formula yang pas agar rasanya maksimal. Jangan ragu untuk melakukan uji coba dan minta orang-orang di
sekitar kamu untuk mencobanya. Kamu bisa mengandalkan teman-temanmu hingga keluarga besar
agar mereka memberikan testimoni yang jujur. Begitu semua sepakat kalau rasanya luar biasa, barulah kamu
bisa mulai menjualnya kepada masyarakat luas. Baca juga: Inspirasi Menu Katering Makanan Sehat Banyak Peminat 4. Pastikan bahan baku tersedia Ketika menjalankan usaha seafood, pastikan kamu memiliki
bahan baku secara berkelanjutan. Jadi, temukanlah pemasok yang dapat menjamin bahan baku tidak
tersedia secara musiman. Jika sampai persediaan kosong, usaha kamu akan terganggu dan
berujung pada kekecewaan konsumen. Yang tidak kalah pentingnya adalah persediaan bahan baku yang
segar dari pemasok—jangan sampai kamu mendapatkan kepiting atau kerang yang
sudah nyaris rusak. Dikutip dari Detik.com, Kepiting
Depok yang beroperasi di Grand Depok City mengaku memiliki pemasok yang selalu
menyediakan bahan baku fresh sehingga mereka pun dapat menyajikan menu kepiting
yang disukai para pelanggannya. Pastikan juga kamu memiliki storage khusus atau freezer, ya,
untuk menyimpan bahan baku tersebut. Baca juga: 7 Tips Cara Mencari Supplier untuk Usaha Kuliner Kamu 5. Karyawan memadai Tenaga kerja merupakan salah satu kunci kesuksesan sebuah bisnis,
termasuk kuliner seafood. Untuk memenuhi pesanan pelanggan, usahakan agar kamu memiliki
karyawan yang memadai. Mulai dari juru masak, staf promosi, hingga tenaga pengantar
jika kamu memutuskan untuk menjual menu seafood secara online. Hal ini penting agar pelanggan puas sehingga memberikan
komentar positif untuk usaha kamu. Jika mereka harus menunggu terlalu lama untuk memperoleh
makanan mereka—akibat minim tenaga kerja, bisa-bisa mereka memberikan komentar
negatif dan enggan untuk kembali memesan. 6. Strategi promosi Tanpa promosi, usaha akan sulit berkembang sehingga tidak
memberi keuntungan maksimal. Cobalah pikirkan strategi promosi agar konsumen puas dan kamu
dapat meraih konsumen baru. Misalnya, nih, sediakan voucher bagi sejumlah konsumen yang
memberikan testimoni terhadap produk kamu di akun media sosial mereka. Dengan begitu, produk kamu pun secara tidak langsung
dipromosikan oleh mereka sehingga orang lain, termasuk follower mereka,
menjadi aware terhadap usaha seafood kamu. Bisa juga, tuh, kamu memberikan harga spesial di hari-hari
tertentu, misalnya diskon 50% di hari buruh untuk menu tertentu agar menarik
lebih banyak pelanggan. 7. Manfaatkan platform online Di era digital kita pun dipermudah dalam menjalankan suatu
bisnis, termasuk dari segi pemasaran dan pemesanan. Selain melalui marketplace, kamu juga dapat bisa memasarkan
kuliner seafoodmu di aplikasi transportasi online. Kepiting Nyinyir, misalnya, seperti yang dilansir dari Bisnis.com, mengaku
kalau semua pemesanan dilakukan secara online, dan 75% di antaranya melalui
GoFood dan GrabFood. Karena tidak perlu sewa tempat dan memanfaatkan platform
online untuk berjualan, biaya operasional mereka pun tidak
besar sehingga keuntungan yang diraih bisa lebih dari 50%
|