Dalam dunia bisnis, dikenal macam-macam modal usaha. Ada
capex (capital expenditure) alias belanja modal dan opex (operational expenditure)
alias belanja operasional. Modal usaha harus kamu persiapkan jika ingin
menjalankan sebuah bisnis. Belanja modal biasanya dana yang digelontorkan untuk
mulai membuka usaha. Sementara belanja operasional adalah modal usaha rutin
yang harus dikeluarkan setiap bulan atau tahun, seperti gaji karyawan, biaya
listrik dan air, sewa tempat, dan kegiatan operasional perusahaan lainnya. Bagaimana cara mengumpulkan modal usaha ini? Berikut tipsnya,
seperti dikutip dari Cermati.com: 1.
Sisihkan dari gaji Jika bisnis tersebut adalah usaha sampingan,
sementara pekerjaan utama adalah karyawan kantoran, kamu dapat menyisihkan uang
dari gaji setiap bulan untuk modal usaha ini. Persentasenya tergantung
kemampuan. Semakin besar yang dialokasikan, semakin banyak modal usaha yang
terkumpul. Namun kamu bisa menyamaratakan persentase bujet modal usaha dengan
investasi yakni 10 persen dari gaji. Tempatkan uang tersebut di rekening tabungan khusus
modal usaha. Kamu bisa menaruh di deposito atau tabungan berjangka. 2.
Berani berinvestasi Mengumpulkan modal usaha dari investasi? Bisa
banget. Investasikan uang pada instrumen yang menawarkan imbal hasil tinggi,
seperti investasi saham, investasi emas, investasi reksa dana saham, investasi
peer to peer lending, atau lainnya. 3.
Return atau imbal hasil dari investasi dapat menjadi tabungan modal usaha. Tetapkan
saja hasil investasi yang kamu harapkan dan jangka waktunya, sehingga akan
menentukan besaran anggaran investasi yang harus kamu keluarkan setiap bulan.
Contohnya untuk modal usaha capex dan opex butuh perkiraan dana Rp 500 juta
(sudah menghitung inflasi) untuk awal bisnis. Target membuka bisnis 5 tahun ke
depan. Investasi reksa dana saham dengan return yang diharapkan 16 persen per
tahun. Maka, kamu perlu menyisihkan bujet investasi sekitar Rp 5,5 juta per
bulan dari gaji. 4.
Cari penghasilan tambahan Jika gaji sebagai karyawan kantor dirasa
kurang untuk mengalokasikan anggaran investasi dan tabungan sebagai modal
usaha, kamu harus putar otak mencari penghasilan tambahan. Di antaranya menjadi
freelancer. Gunakan waktu luang untuk mengejar target tersebut. Penghasilan
dari kerja sampingan ini bisa kamu kucurkan seluruhnya untuk modal usaha.
Jadikan, rencana bisnismu sebagai penyuntik semangat agar giat dan tekun bekerja.
5.
Alokasikan bonus dan THR Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di
email kamu. Daftarkan email Bonus dan THR menjadi andalan karyawan kantor untuk
mencapai tujuan keuangan, salah satunya modal usaha. Ketika mendapat bonus dan
THR dari kantor setiap tahun, tahan diri untuk foya-foya. Ingat, ada tujuan
besar yang harus kamu gapai, yakni mengumpulkan modal usaha. Bukan hanya modal
awal saja, tetapi saat menjalankan bisnis juga. Misalnya, bonus dialokasikan
semua untuk modal usaha. Sementara THR, 50 persen untuk modal usaha, dan
separuhnya lagi untuk keperluan hari raya. 6.
Go public Ketika kamu sudah menjalankan bisnis, dan perlahan mulai
berkembang, solusi untuk mendapatkan modal usaha adalah dengan menawarkan saham
perdana IPO atau go public. Dari hasil penjualan saham perdana, biasanya
perusahaan akan meraup dana segar yang menjadi target go public. Dari dana yang
diperoleh dapat digunakan untuk melakukan sejumlah langkah bisnis. Contohnya
membangun pabrik atau fasilitas produksi baru, peremajaan pabrik lama, melebarkan
sayap bisnis ke luar negeri, meningkatkan kapasitas produksi, akuisisi,
membayar utang, dan modal kerja. Selain itu, dengan go public, perusahaan dapat
lebih dipercaya oleh perbankan dan lembaga keuangan lain. Terutama untuk
mengajukan pinjaman dalam nominal besar. Lebih mudah menerbitkan surat utang,
baik surat utang atau obligasi jangka pendek maupun panjang. Juga untuk
berkolaborasi serta mencari partner bisnis, investor untuk berinvestasi dalam
perusahaan tersebut. 7.
Mencari investor Saat membangun bisnis, kamu dapat mencari
investor sebagai pendana atau penanam modal. Suntikan modal ini penting bagi
kelangsungan bisnis, karena menjalankan bisnis membutuhkan kucuran dana yang
tak sedikit. Semakin banyak investor yang dapat dipikat, maka semakin banyak
pula bantuan finansial atau keuangan yang kamu peroleh. Dengan begitu, kamu
memiliki kepastian sumber pendanaan guna membangun dan mengembangkan bisnismu
ke depan. Banyak Jalan Menuju Roma Menjadi pengusaha harus inovatif, kreatif,
dan out of the box. Pikirkan segala cara baik untuk mendapatkan modal usaha,
selain dengan mengajukan utang. Asal kamu punya tekad kuat untuk membangun
bisnis, pasti ada jalan untuk mengumpulkan modal usaha meski jumlah yang
dibutuhkan sangat besar.
sumber:
https://money.kompas.com/read/2021/11/28/102953026/7-cara-mengumpulkan-modal-usaha?page=3 |